EDURANEWS, JAKARTA- Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta (FMIPA-UNJ) menyelenggarakan The 4th Science and Mathematics International Conference (SMIC) 2024, yang digelar secara ahybrid selama 2 hari di Aula latief Hendraningrat, Kampus UNJ (23-24/09).
Seminar ini merupakan penyelanggaraan ke-4 setelaha pelaksanaan pada tahun 2018, 2020, dan 2022 dengan peserta dari berbagai negara. Pada tahun ini SMIC mengusung tema “Connecting Sustainable World and Future Technologies: Opportunities and Challenges in Science, Mathematics, and Education”.
Dalam sambutannya Meiliasari mengatakan bahwa teknologi keberlanjutan saat ini mulai dipandang sebagai kekuatan yang saling melengkapi dan mampu mengatasi tantangan lingkungan global.
“Meskipun teknologi secara historis berkontribusi terhadap penipisan sumber daya dan degradasi lingkungan, teknologi juga menawarkan alat dan inovasi yang diperlukan untuk membangun dunia yang lebih berkelanjutan,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan bahwa salahs atu aspek menjanjikan dari adanya peran teknologi yang berkelanjutan adalah kemampuannya mempercepat inovasi di berbagai bidang seperti energi, pengelolaan limbah dan ketahanan iklim.
Setelah sukses menjadi wadah pertemuan ilmuan ilmu pengetahuan alam dan amteimatika SMIC pada pelaksanaan ini berhasil menerima 164 artikel dari 170-an peserta dari Indonesia, malaysia, dan Taipei.
Selain itu Prof Muktiningsih selaku Dekan FMIPA dari UNJ dalam sambutannya menyampaikan bahwa mengapresiasi atas pelaksanaan SMIC dan menjadi tuan rumah pertemuan intelektual itu.
“FMIPA UNJ mendapat amanah menjadi tuan rumah Seminar dan Pertemuan Tahunan Badan Kerja Sama (BKS) Perguruan Tinggi Negeri-Kawasan Barat pada tahun ini,” ungkapnya.
Menurutnya forum ini dapat menjadi wadah diskusi ide inovasi dan mengasah kreatifitas menuju Badan Kerja Sama wilayah Barat yang di akui dunia internasional dengan tetap mengedepankan kearifan lokal masing-masing institusi.
Selanjutnya, Prof. Dede Djuhana selaku kepala BKS-PTNB Bidang MIPA sekaligus Dekan FMIPA Universitas Indonesia dalam sambutannya mengatakan bahwa judul konferensi ini sangat berkaitan dengan BKN PTN Barat di bidang matematika, sains dan pendidikan seperti perubahan iklim, energi terbarukan, matematika dan analisis data, dan masih banyak lagi.
“SMIC penting dalam pendidikan, integrasi kurikulum berbasis matematika dan sains serta mendorong pemikiran kritis dan pemecahan masalah,” ungkapnya.
Prof. Dede hal ini dapat berdampak pada masyarakat dan berkontribusi untuk negara dan berharap tahun ini akan banyak dilakukan diskusi dan meningkatkan kerja sama antar universitas negeri di Indonesia, meningkatkan kolaborasi antara kerangka tridharma perguruan tinggi dengan indikator kerja perguruan tinggi dari Dikti.
Sementara itu, Dr. Ifan Iskandar selaku Wakil Rektor Bidang Akademik UNJ dalam sambutannya menyampaikan bahwa sudah seharusnya kaum cendikia berperan dalam persoalan global melalui upaya pemecahan bersama.
“Dunia sedang menghadapi tantangan global berupa perubahan iklim, penyakit, krisis keuangan, dan disrupsi teknologi,” katanya.
Menurutnya sudah saatnya para akademisi berperan aktif menyikapi berbagai isu dan tantangan global demi kelangsungan dan pembangunan yang berkelanjutan.