EDURANEWS, JAKARTA: Di tengah tantangan dunia mengenai keberlanjutan dan ekonomi ramah lingkungan, kemampuan lokal Indonesia menyimpan solusi yang memiliki daya saing tinggi. Salah satu contoh berasal dari UMKM Body Brush di Subang yang memproduksi peralatan kecantikan alami yang terbuat dari serat nenas. Meskipun memiliki produk yang menarik minat pasar internasional, kendala teknis pada mesin produksi sempat menjadi hambatan bagi keberlanjutan usaha mereka.
Tahapan Kegiatan Pengabdian: 16–19 Juni 2025
Kegiatan dalam pengabdian ini menggunakan model Action Research, yaitu pendekatan partisipatif dan siklikal yang menggabungkan riset dengan aksi langsung untuk memecahkan masalah nyata. Metode ini ideal untuk memberdayakan komunitas lokal, seperti UMKM Body Brush Barokah Cantik di Subang, Jawa Barat. Saat hari pertama pada 16 Juni 2025, Tim P2M DPPM UNJ 2025 yang diketuai oleh Dr. Ir. Vina Serevina, M.M. datang ke UMKM Body Brush di Subang dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Kunjungan Tim P2M DPPM UNJ 2025 yang diketuai oleh Dr. Ir. Vina Serevina, M.M. ke UMKM Body Brush di Subang
Tim P2M DPPM UNJ 2025 yang diketuai oleh Dr. Ir. Vina Serevina, M.M. melibatkan ahli dari bidang teknik mesin, kewirausahaan, dan disain produk. Melalui observasi, wawancara, dan Forum Group Discussion (FGD), tim berhasil melakukan pemberdayaan melalui revitalisasi mesin serat nanas, keterbatasan keterampilan teknis, serta lemahnya strategi pemasaran. Tampilan mesin decorticator untuk serat nanas bisa dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2. Mesin Decorticator untuk Serat Nanas
Memasuki hari ke-2 pada 17 Juni 2025, tim teknis melakukan perbaikan terhadap mesin decorticator yang sebelumnya mengalami kerusakan parah. Setelah dilakukan perbaikan menyeluruh, dilakukan pula pengujian fungsi untuk memastikan mesin dapat kembali digunakan secara optimal dalam proses pemisahan serat nanas. Proses perbaikan terhadap mesin decorticator untuk serat nanas bisa dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.
Gambar 3. Proses Perbaikan Mesin Decorticator untuk Serat Nanas
Pada hari ke-3 (18 Juni 2025), kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan teknis yang difokuskan pada pengoperasian dan perawatan mesin. Mitra UMKM Body Brush Subang mendapatkan modul pelatihan mengoperasikan mesin dengan benar dan panduan praktis perawatannya secara berkala. Tujuan dari pelatihan dan perawatan ini adalah untuk meningkatkan kemandirian produksi dan mengurangi ketergantungan pada teknisi luar. Proses pengoperasian mesin decorticator untuk serat nanas dan modul pelatihan-perawat mesin decorticator untuk serat nanas dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5 di bawah ini.
Gambar 4. Pelatihan Pengoperasian Mesin Decorticator untuk Serat Nanas
Gambar 5. Modul Pelatihan dan Panduan Praktis Perawatan Mesin Decorticator untuk Serat Nanas
Kemudian, hari ke-4 pada 19 Juni 2025 difokuskan pada penguatan kapasitas usaha melalui pelatihan kewirausahaan dan pemasaran digital. Tim pengabdian memberikan workshop mengenai strategi pemasaran berbasis digital, penggunaan media sosial seperti Instagram dan Tiktok, serta pemanfaatan e-commerce dan aplikasi pencatatan keuangan. Diharapkan melalui pelatihan ini, mitra UMKM mampu menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk pasar ekspor. Pelatihan kewirausahaan dan pemasaran digital dapat dilihat pada Gambar 6 di bawah ini.
Gambar 6. Pelatihan Kewirausahaan dan Pemasaran Digital
Dari program pemberdayaan ini, mesin decorticator kini berfungsi penuh dan mitra mampu mengoperasikannya secara mandiri. Produksi meningkat dari 100gr serat per hari (secara manual) menjadi 3kg per hari (dengan mesin). Sekitar 80% mitra kini dapat memperbaiki mesin tanpa bantuan teknisi eksternal, sementara frekuensi kerusakan menurun hingga 50%.
Produk utama berupa body brush serat nanas kini kembali diproduksi dengan kualitas ekspor. Produk ini dikenal sebagai alat eksfoliasi berbahan alami yang digunakan di hotel-hotel bintang lima, termasuk di dalam bath-ub. Tampilan produk body brush serat nanas dapat dilhat pada Gambar 7 di bawah ini.
Gambar 7. Body Brush Serat Nanas
Capaian Signifikan: Produksi Meningkat dan Pendapatan Bertambah
Setelah pelatihan, UMKM Body Brush Subang mulai aktif di dua platform digital (Instagram dan Tiktok) dan menjalankan strategi pemasaran yang lebih sistematis. Pendapatan mitra meningkat minimal 20% dan produk body brush yang sudah dikemas kembali meramaikan pasar domestik dan menjajaki peluang ekspor ke Jepang dan Uni Emirat Arab. Tampilan produk body brush serat nanas yang sudah dikemas dan siap dijual dapat dilhat pada Gambar 8 di bawah ini.
Gambar 8. Body Brush Serat Nanas dalam Kemasan Siap Jual
Kontribusi & Dampak terhadap SDGs, IKU, & Asta Cita
Kegiatan ini tidak hanya menyentuh aspek teknis dan ekonomi, tetapi juga menjadi kontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti indikator pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (SDG No. 8), industri, inovasi dan infrastruktur (SDG No. 9), serta konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (SDG No. 12). Selain itu, kegiatan ini mendorong capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, khususnya dalam hal keterlibatan mahasiswa di luar kampus dan pemanfaatan hasil kerja dosen oleh masyarakat.
Dari sisi arah pembangunan nasional, program ini juga selaras dengan Asta Cita No. 3, yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur. Pendekatan yang dilakukan tidak hanya membangun kapasitas UMKM secara teknis, tetapi juga memperkuat semangat kewirausahaan berbasis inovasi lokal yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, kegiatan ini sejalan dengan bidang fokus Rencana Induk Riset Nasional (RIRN), khususnya dalam kerangka “Ketahanan Pangan dan Energi”, melalui pemanfaatan sumber daya lokal seperti daun nanas yang bernilai ekonomi tinggi. Dengan memaksimalkan potensi alam sebagai bahan baku ramah lingkungan, program ini turut mendorong kemandirian produksi dan inovasi berbasis sumber daya hayati nasional. Bantuan pembelian bahan baku serat nanas untuk body brush juga diberikan oleh Tim P2M DPPM UNJ 2025 kepada Ibu Judhit Ibansari, S.Pd. selaku pimpinan UMKM Body Brush Subang pada Gambar 9 di bawah ini.
Gambar 9. Bantuan Pembelian Bahan Baku Serat Nenas Body Brush Subang, Hibah P2M DPPM Kemendiktisaintek 2025
Dengan keberhasilan program ini, UMKM Body Brush Subang bukan hanya berhasil bangkit, tetapi juga menjadi model replikasi bagi pemberdayaan UMKM lainnya yang berbasis teknologi tepat guna. Kolaborasi sinergi antara akademisi dan pelaku usaha lokal terbukti mampu menjawab tantangan nyata, sekaligus membuka peluang baru dalam skala global. Dokumentasi akhir dari rangkaian pengabdian dapat dilihat pada Gambar 10 di bawah ini.
Gambar 10. Dokumentasi Akhir Tim P2M DPPM UNJ 2025 yang diketuai oleh Dr. Ir. Vina Serevina, M.M. di UMKM Body Brush Subang
Penulis:
Dr. Ir. Vina Serevina, M.M. dan Tim
Tim Pengabdian:
- Ir. Vina Serevina, M.M. (Dosen Pendidikan Fisika UNJ)
- Judhit Ibansari, S.Pd. (Mitra UMKM Body Brush Subang)
- Hadi Nasbey, M.Si. (Dosen Pendidikan Fisika UNJ)
- Humaidi, S.Pd, M.Hum. (Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNJ)
- Diki Maulana (Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika UNJ)
- Muhtarudin (Mahasiswa S2 Pendidikan Fisika UNJ)
- Bagas Karunia (Mahasiswa S2 Pendidikan Fisika UNJ)
- Muhammad Abrar Asyrafy Yacobi (Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika UNJ)
- Nessa Rachma Fadilla (Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika UNJ)