EDURANEWS, JAKARTA: Program Studi Magister Pendidikan Seni, Universitas Negeri Jakarta berkomitmen mendukung terlaksana pendidikan berkualitas yang menjadi fondasi utama dalam meningkatkan daya saing bangsa. Hal tersebut berjalan melalui pembangunan manusia dengan cara melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi.
Dalam rangka merealisasikan komitmen tersebut, maka membersamai Dies Natalis UNJ ke 61, dilaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan topik “ Pengembangan Kompetensi Guru Tari melalui Pendampingan Penelitian dan Pengembangan Multimedia untuk Pembelajaran tari Menuju Pendidikan Berkualitas”.
Kegiatan terlaksana pada Jumat (23/5/2025) di Gedung Seni Rupa, diikuti oleh para guru tari, atas kerjasama antara tim Pengabdian kepada Masyarakat yaitu dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Seni, Universitas Negeri Jakarta, dengan Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP) Seni Budaya SMA DKI Jakarta.
Kegiatan pendampingan dipilih karena bertujuan meningkatkan kompetensi atau kinerja guru tari dalam tugasnya, sehingga kegiatan pendampingan tidak hanya membahas konsep dan membimbing secara teknis, tetapi hingga memberikan solusi.
Rangkaian kegiatan pendampingan meliputi beberapa tahap 1) analisis kebutuhan calon peserta; 2) perencanaan pendampingan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan; 2) pelaksanaan pendampingan melalui aktivitas memberikan arahan dan bimbingan teknis membuat projek multimedia; 3) penerapan projek multimedia; serta 4) pemberian umpan balik terhadap implementasi projek multimedia sebagai bahan refleksi bagi guru.
Kegiatan memberikan arahan dan bimbingan teknis diawali dengan sambutan oleh Ketua MGMP Fermi Fahmi, S,Pd. Dia menyampaikan bahwa kegiatan akan sangat bermanfaat bagi guru-guru seni tari diwilayah DKI Jakarta–untuk peningkatan kompetensi di bidang pedagogik dan diaplikasikan dalam kegiatan belajar disekolah.
Kegiatan pendampingan terbagi dalam 3 sesi: Sesi pertama, Prof. Dr. Dwi Kusumawardani, M.Pd memberikan arahan tentang konsep, prinsip dan cara penelitian dan pengembangan multimedia untuk pembelajaran tari, serta pendampingan membuat garis besar (outline) rancangan pelaksanaan ujicoba lapangan multimedia.
Pada sesi kedua Dr. Rizki Taufik Rakhman, S.Sn. M. Si memberikan materi dan pendampingan membuat media visual-infografis. Sesi ketiga Eko Hadi Prayitno, M.Pd memberikan materi dan pendampingan membuat video pendek yang terintegrasi dalam presentasi multimedia.
Selain sesi arahan dan pemberian bimbingan teknis kepada para peserta. Selanjutnya mereka menerapkan hasil projek membuat multimedia pembelajaran tari di sekolah masing-masing dan melakukan ujicoba lapangan. Hasil implementasi dan uji coba lapangan akan diberikan umpan balik oleh fasilitator sebagai bentuk aktivitas pendampingan yang berkelanjutan.
Pentingnya dilakukan kegiatan pendampingan kepada guru, mengingat guru adalah salah satu penentu keberhasilan dan kemajuan pendidikan, dan gurulah orang yang paling memahami permasalahan serta kebutuhan siswa dikelasnya dalam mencapai tujuan pembelajaran. Maka, idealnya setiap guru terus menerus melakukan penelitian pengembangan terhadap perangkat pembelajaran termasuk media pembelajaran di sekolah masing-masing, untuk mengetahui efektivitasnya terhadap capaian pembelajaran.
Kegiatan ini juga sekaligus memberikan kesadaran tentang konsep belajar sepanjang hayat yaitu proses pendidikan yang berlangsung terus menerus, dimulai sejak lahir sampai akhir hayat, sehingga kompetensi guru tidak berhenti, tetapi semakin hari semakin bertambah kompetensinya.
Dalam konteks pengembangan kompetensi guru tari. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah guru tari menjadi lebih kreatif, inovatif, dan reflektif dalam merancang proses pembelajaran, serta mampu mengintegrasikan media digital dengan materi tari. Hal tersebut dapat membantu guru tari menyampaikan materi tari dengan lebih visual, dinamis, dan mudah dipahami, sehingga siswa lebih termotivasi karena pembelajaran lebih menarik dan sesuai gaya belajarnya.
Pengalaman belajar yang diperoleh dari rangkaian kegiatan pendampingan ini diharapkan juga dapat memberikan rasa percaya diri bagi para guru tari untuk mengikuti studi lanjut.
*) ditulis oleh Prof. Dwi Kusumawardani sebagai Guru Besar bidang Ilmu Teknologi Pendidikan Tari, Fakultas Bahasa dan Seni UNJ