Hadiri Ruwatan Bumi di Desa Binaan UNJ Cisaat, Subang, Rektor UNJ: Kemandirian Desa Wisata Harus Jadi Prioritas Pengembangan

0
18
Foto: Rektor UNJ Prof Komarudin (tengah) bersama kepala desa Cisaat Suryana dan Camat Ciater serta Ketua LP2M UNJ Prof Iwan Sugihartono.

EDURANEWS, SUBANG-Rektor Universitas Negeri Jakarta Prof. Komarudin hadiri kegiatan ruwatan bumi dan festival pagelaran budaya di desa wisata edukasi binaan kampus UNJ Cisaat, Ciater, Subang, Jawa Barat (14/08).

Pada kesempatan itu Rektor UNJ juga mengapresiasi atas keberhasilan desa binaan UNJ Cisaat, Subang yang terpilih dalam 50 desa penerima Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2024 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yang juga turut mengunjungi desa tersebut pada 23 Juli 2024 sebagai kunjungan kedua kalinya ke desa wisata edukasi tersebut.

“Sebagai pendamping dari desa wisata edukasi kami merasa bangga dan program pengembangan desa wisata edukasi ini masih terus berkelanjutan dan terus berkembang,” ungkapnya saat diwawancarai oleh tim eduranews usai kunjungan pameran hasil bumi di lapangan Zinedine Zidane (14/08).

Foto: Rektor UNJ Prof Komarudin di dampingi oleh Suryana Selaku Kepala Desa Cisaat, Ciater, Subang.

Menurutnya kegiatan ruwatan bumi atau festival produk desa wisata edukasi Cisaat, Subang terselenggara setiap tahun. Dirinya menambahkan bahwa dalam kegiatan ini masyarakat juga turut memajang hasil panen mereka seperti padi, buah-buahan, olahan makanan maupun minuman seperti susu murni dari peternakan sapi setempat.

Pada kesempatan itu Prof Komarudin juga menyampaikan bahwa pembinaan desa wisata edukasi Cisaat belum selesai. Dirinya menjelaskan bahwa pengembangan lain masih diperlukan, terutama dalam melangkah menuju kemandirian.

“Oleh sebab itu konsep penta helix dalam upaya pengembangan keberlanjutan desa wisata edukasi Cisaat sangat diperlukan diantara berbagai lapisan sosial antara masyarakat, pemerintah dan kampus UNJ,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Desa Cisaat Suryana pada kesempatan itu juga turut mengapresiasi kehadiran Rektor UNJ Prof. Komarudin sambil mengenang bagaimana UNJ masuk membantu mengembangkan desa wisata berbasis edukasi di desanya itu.

Menurutnya kehadiran UNJ telah membangkitkan gairah nilai gotong-royong masyarakat melalui pengembangan desa wisata berbasis edukasi. Dirinya berharap semangat dan kekompakan warga dapat terus terjaga.

“Kita sudah lama sekali tertingggal dari sifat kegotongroyongan karena masyarakat manja sekali dengan adanya program pemerintah dan dengan hadirnya UNJ melalui pengembangan bidang kepariwisaataan khususnya wisata edukasi, maka kegotongroyongan ini bangkit kembali,” ungkapnya.

Menurut Suryana bahwa ruwatan bumi tersebut juga menampilkan seluruh pagelaran budaya yang ada di Desa Cisaat.

Dirinya menambahkan dalam kegiatan ruwatan bumi ini juga turut terselenggara kegiatan seperti ziarah ke situs para leluhur, doa bersama, penyelenggaraan sunatan masal, serta isbat nikah dan acara hiburan bersamaan dengan 40 singa depok (sisingaan) dan 60 kuda tunggang dan puncak acara pada malam hari pagelaran wayang golek.

Sementara itu Ubi Kartubi Camat Ciater juga turut mengapresiasi serta mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga masyarakat dan Rektor UNJ Prof Komarudin.

Menurutnya melalui upaya pengembangan kemandirian desa wisata edukasi perlahan-lahan kembali membangkitkan perekonomian masyarakat desa dan dirinya berharap kedepan ekonomi desa semakin baik dan kurukunan masyarakat semakin terjamin.