Seminar Internasional MRPTNI: Pengembangan Pendidikan, AI, dan Cyber Security Jadi Fokus Pembahasan

0
11
Foto: Peserta seminar Internasional MRPTNI berfoto bersama usai penyelenggaraan seminar berlangsung, di Aula Latief Hendraningrat, Kampus UNJ.

EDURANEWS, JAKARTA-Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) bersama INTI International University Malaysia, Raffles University University Malaysia, serta Macquarie University Australia gagas seminar internasional bertema” My AI Teaching Assistant and Cyber Skills Academy” secara hybrid dan disiarkan melalui kanal youtube Universitas Negeri Jakarta (07/08).

Dalam sambutannya Dr. Ifan Iskandar Wakil Rektor Bidang Akademik menyampaikan teknologi informasi dan AI saat ini memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Meski demikian dirinya mengungkapkan selain sisi positif juga terdapat ancaman jika tidak dimanfaatkan secara baik.

“Dibalik itu tentu teknologi ini memiliki ancaman misalnya terkait dengan pemanfaatan teknologi tersebut untuk plagiarisme dalam dunia pendidikan,” pungkasnya.

Menurutnya kemudahan teknologi dapat membawa dampak baik dan juga membawa etika dan moral yang tidak baik. Selain itu dirinya menambahkan bahwa webinar ini juga memberikan pemahaman pentingnnya cyber security dan upaya untuk mengamankan data dari kejahatan cyber.

“Sebenarnnya hal penting yang perlu kita pahami dari webinar ini adalah mengenai peluang, ancaman dan tantangan dari pemanfaatan teknologi,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu Prof Eduart Wolok selaku Wakil Ketua MRPTNI dalam sambutannya mengungkapkan bahwa seminar ini memiliki muatan pengetahuan pembelajaran dimasa depan. Menurutnya AI memberi ruang dalam mempersonalisasi pengalaman belajar.

“Suatu hal yang selalu menjadi permasalahan ketika guru harus berhadapan dengan kelas yang besar dengan waktu mengajar yang terbatas. Hari ini, para narasumber terkemuka yang ahli di bidangnya akan hadir dalam seminar ini, saya yakin presentasi ini akan membuat kita belajar dan memahami lebih jauh tentang pentingnya teknologi yang lengkap dalam pendidikan,” ungkapnmya.

Pada kesempatan itu Prof. Dr. rer.nat. Abdul Haris, M. Sc seminar ini menjadi topik penting bagi masa depan. Menurutnya AI dalam dunia pendidikan memiliki peran transformatif mendukung sarana pembelajaran yang lebih progresif.

“Alat ini berfungsi untuk merevolusi pendekatan pembelajaran kami dengan memberikan dukungan yang dipersonalisasi, umpan balik secara real-time dan tingkat penyesuaian, yang sering kali sulit dicapai oleh metode tradisional,” pungkasnya.

Menurutnya seminar ini akan mengulas lebih jauh mengenai pemanfaatan AI dalam emningkatkan pembelajaran dalam proses pendidikan saat ini. Menurutnya hal ini dikarenakan bagaimana AI dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan menarik.

AI dan Pendidikan

Dalam paparannya Sasa Arsovski menyebut fungsi AI pada dasarnya dapat meningkatkan efisiensi pendidikan dan memiliki desain pembelajaran dan visual yang sarat makna.

“AI memanfaatkan data individu siswa untuk menyesuaikan pengalaman belajar, beradaptasi dan memenuhi kebutuhan unik setiap pelajar, menghemat waktu bagi pendidik, menghemat waktu melalui penilaian otomatis,” ungkpnya.

Menurut Sasa kemajuan AI tidak saja berguna bagi proses pembelajaran dan proses evaluasi tetapi disaat yang bersamaan juga dapat membentuk paradigma dalam pendidikan dan proses pembelajaran.

Selain itu menurut Matthew Bushby juga mengungkapkan bahwa dalam perkembangan teknologi saat ini dan dirinya menyebutkan pendidikan dan keamanan siber di Indonesia masih rentan.

“Indonesia, sebagai negara dengan perekonomian yang berkembang pesat, menghadapi ancaman siber yang signifikan terhadap lanskap digitalnya yang terus berkembang,” pungkasnya.

Menurut Matthew bahwa tantangan pendidikan siber di Indonesia masih mengalami kesenjangan terutama dalam aspek kualitas, kelengkapan, dan keselarasan dengan standar global. Menurutnya Universitas di Indoensia perlu berkolaborasi untuk meningkatkan standar pendidikan cyber agar siap menghadapi tantangan dunia yang terhubung secara global.

Senada dengan Matthew, Robert J Morrish dalam paparannya juga mengungkapkan bahwa untuk membangun ketahanan siber, organisasi perlu mengambil pendekatan holistik demi membangun program ketahanan siber yang efektif dan berkelanjutan tentang bisnis digital mereka.

Pada kesempatan itu Dr. Uwes Anis Chaeruman juga turut membagikan pengalamannya mengajar dengan perbantuan AI dengan aplikasi trello yang dibangun sebagai basis pembelajaran masa pandemi covid-19.

Menurutnya trello dan aplikasi AI dalam proses pembelajaran sudah mumpuni dan memberikan kemudahan dalam proses pertemuan online. Menurutnya beberapa fungsi AI dalam proses belajar adalah karena sifatnya antara lain kustomisasi, efisiensi, engagement, jalur belajar adaptif, umpan balik.

“Trello untuk mengelola pembelajaran berbasis proyek menggunakan kerangka COI dan umpan balik langsung, 100% bekerja dengan sangat baik, “ungkapnya.