EDURANEWS, JAKARTA-Pada 27 Mei 2024 bertempat di Gedung M. Syafei Lantai 8 Kampus A Universitas Negeri Jakarta (UNJ), tim dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial UNJ (Prodi Pendidikan Sosiologi FIS UNJ) yang bekerjasama dengan Musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) Sosiologi DKI Jakarta gelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).
Kegiatan PKM ini berupa pelatihan peningkatan ketrampilan dan wawasan untuk guru – guru Sosiologi di DKI Jakarta.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ali Mukodas selaku Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Ujang Suherman selaku Ketua Sub. Kelompok PDPK Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Pada kegiatan PkM ini, tim dosen Prodi Pendidikan Sosiologi FIS UNJ terdiri dari Ciek Julyati Hisyam, Ubedilah Badrun, Syaifudin, dan Rosita Adiani. Masing – masing dosen memberikan materi dan pelatihan yang berbeda tema agar proses PkM lebih variatif.
Dimana Ciek Julyati Hisyam memberikan pelatihan dengan tema “Strategi Membuat Penelitian Sosial Bermakna”. Menurut Ciek Julyati Hisyam bahwa sangat penting bagi guru memiliki kemampuan dalam meneliti, sehingga nantinya para guru bisa melakukan penelitian sosial serta menghasilkan karya publikasi.
Sementara Ubedilah Badrun memberikan pelatihan dengan tema “Membangun Nalar Kritis Guru Sosiologi Dalam Dinamika Politik di Indonesia “. Menurutnya guru perlu mendapatkan pendidikan politik untuk menambah pengetahuannya tentang politik, apalagi di tahun ini masyarakat Indonesia menyelenggarakan pesta demokrasi Pemilu 2024.
“Pendidikan politik ini berupaya agar sadarnya masyarakat yang berkenaan dengan dunia perpolitikan terutama hal dalam penggunaan kekuasaan serta tanggung jawabnya,” ungkap Ubedilah Badrun yang juga Korprodi Pendidikan Sosiologi FIS UNJ.
Menurut Ubedilah bahwa pendidikan politik ini berperan untuk lebih mengenalkan kepada guru sebuah nilai pada suatu sistem politik yang baik.
Lalu Syaifudin memberikan pelatihan dengan tema “Pemberdayaan Ekopedagogik Bagi Guru Sosiologi Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Topik Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup “.
Menurut Syaifudin bahwa masih rendahnya pemahaman guru tentang kurikulum merdeka belajar dan juga belum semua guru mempraktikan pembelajaran berdiferensiasi pada topik Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup, maka perlu dilakukan upaya nyata melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut dengan memberikan pemahaman mengenai hal tersebut, ungkap Syaifudin.
Berikutnya Rosita Adiani memberikan pelatihan dengan tema “ Pelatihan Identifikasi Masalah Belajar Peserta Didik Bagi Guru Sosiologi di DKI Jakarta “.
Menurut Rosita Adiani bahwa peran guru sangat dianjurkan melakukan identifikasi terhadap fenomena yang menunjukkan kemungkinan adanya kesulitan belajar yang melanda peserta didik agar kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik tidak bersifat menetap dan terjadi dalam jangka waktu yang lama.
“Dengan melakukan identifikasi, guru dapat melihat ciri–ciri maupun gejala yang nampak, faktor penyebab, serta mempermudah proses pemberian bantuan selanjutnya,” ungkap Rosita Adiani.
Kegiatan yang dihadiri hampir 80 guru Sosiologi di DKI Jakarta ini mendapat respon positif bagi para peserta. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan Ninik Haryati selaku Ketua MGMP Sosiologi DKI Jakarta yang mengatakan bahwa guru–guru Sosiologi yang hadir pada pelatihan ini sangat antusias dan menambah ketrampilan serta wawasan mereka.
Semoga Prodi Pendidikan Sosiologi FIS UNJ ini dapat terus memberikan pelatihan – pelatihan dalam berbagai bidang untuk para guru – guru Sosiologi, ungkap Ninik Haryati