EDURANEWS, JAKARTA- Dr. Iwan Syahril Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbudristek mengapresiasi pelaksanaan kompetisi literasi dan numerasi 2024 sebagai upaya perkuat kompetensi literasi dan numerasi peserta didik.
“Kami mendukung sepenuhnya kegiatan ini karena dapat mendorong peningkatan kompetensi literasi dan numerasi anak-anak murid kita terutama melalui merdeka belajar,” kata Iwan Syahril dalam sambutan pembuka kegiatan.
Hal ini dirinya sampaikan pada sambutan kegiatan pembukaan lokakarya nasional bertema “Improving Indonesia`s Learning Outcomes Through Technological Intervention” sebagai bagian dari pembuka kegiatan kompetisi literasi dan numerasi 2024 secara daring (17/07).
Selain itu dirinya juga berharap proses pembelajaran di sekolah mampu mendorong murid untuk dapat meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi.
Menurutnya kemampuan ini merupakan tuntutan pendidikan abad 21 sekaligus menjadi kebutuhan maysarakat global saat ini untuk dapat berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi secara efektif, dan mampu bekerja secara kolaboratif.
Meski demikian dirinya mengungkapkan hasil asesmen nasional menunjukan sejak 2021 hingga 2023 terjadi peningkatan kompetensi literasi dan numerasi pada kompetensi minimum.
“Hasil asesmen nasional kita pada tahun 2021 sebesar 53 persen naik menjadi 67 persen mencapai kompetensi minimum, serta kategori numerasi pada 2021 sebesar 33 persen naik menjadi 67 persen kompetensi minimum,” pungkasnya.
Dirinya menambahkan bahwa kecakapan lieterasi dan numerasi dapat membuat murid berpikir kritis, bernalar dan mampu memecahkan masalah di era disrupsi teknologi saat ini.
“OECD menyebut kemampuan literasi dan numerasi merupakan landasan kesuksesan dalam belajar di masa depan,” ungkapnya.
Selain itu menurut Yanuar Nugroho Koordinator Tenaga Ahli Seknas SDGs Indonesia Mewakili Pungkas Bahjuri Kepala Sekretariat Nasional SDGs Indonesia mengatakan Kegiatan ini sejalan dengan tujuan SDG`s khususnya goal ke-4 mengenai pendidikan berkualitas.
Menurutnya Indonesia pada 2045 akan mencapai puncak bonus demografi dimana hal itu kata Yanuar sebuah periode yang tidak akan terulang kembali sebagai negara kelima dengan ekonomi terbesar. Menurutnya kunci memanfaatkan bonus demografi adalah penguatan SDM.
“Salam satu faktor penting mencapai Indoensia Emas itu adalah SDM berkualitas, karena jika itu tidak bisa dituju maka bonus demografi hanya tinggal mimpi”