Putra daerah pemuda asal Pati, Jawa Tengah, Novika Adi Wibowo (28) meraih prestasi membanggakan yakni berhasil menuntaskan jenjang S3 dengan menyabet gelar Doktor di Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM) ,Program Doktor Pendidikan Geografi.
Novika Adi Wibowo yang juga penerima hibah riset skema Disertasi Doktor DRTPM Kemendikbudristek ini mengikuti proses wisuda di gedung Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM), Jawa Timur, pada Sabtu, (11/5/2024).
Adi berhasil lulus dengan predikat cumlaude IPK 4,00 dan masa studi tecepat, ia dinobatkan sebagai lulusan terbaik Program Doktor Pascasarjana UM yang diumumkan pada acara Wisuda Lulusan UM periode 124. Novika Adi Wibowo berhasil menyelesaikan kuliah dalam kurung waktu yang relatif cepat, yaitu 2 tahun 3 minggu.
Rektor UNM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd saat membuka resmi Rapat Terbuka Senat memberikan apresiasinya, Rektor UM menyerahkan penghargaan dan cinderamata secara langsung kepada Novika Adi Wibowo sebagai lulusan terbaik tersebut.
Adi mengikuti prosesi wisuda ini bersama dengan 1024 orang wisudawan/wisudawati yang terdiri dari program diploma, sarjana, magister dan doktor. Adi menyabet 2 penghargaan sekaligus yaitu Wisudawan Terbaik Tingkat Fakultas dan Wisudawan Terbaik Tingkat Universitas.
“Alhamdulillah, saya bahagia dan bersyukur telah menyelesaikan studi di Pascasarjana UM dengan optimal. Terima kasih yang tak terhingga, saya haturkan kepada bapak Rektor UM, bapak Dekan dan rekan-rekan dosen yang telah memberi dukungan selama proses perkuliahan hingga saya bisa berada pada titik ini,” kata Novika Adi Wibowo
Penghormatan dan terimakasih yang besar ia tujukan kepada ketiga pembimbingnya yakni, Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd, Prof. Dr. Sugeng Utaya, M.Si dan Syamsul Bachri, S.Si., M.Sc., Ph.D .
“Beliau bertiga sudah luar biasa mendampingi dan membimbing saya. Terima kasih Universitas Negeri Malang,” tandas Adi, pria kelahiran Pati, 14 November 1994.
Semasa kuliah dan menyelesesaikan Disertasinya, Adi juga kerap melakukan kolaborasi riset bersama para dosen seperti halnya bersama Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd pada bidang lingkungan.
Lebih lanjut , Adi mengaku jika proses perkuliahannya pada Pascasarjana UM ini cukup berat karena dilalui dengan banyak tantangan. “Pendidikan saya di jenjang Doktor ini saya lalui dengan cukup sulit dimana saya harus berjuang menstabilkan pikiran saya karena tanpa didampingi oleh kedua orang tua tercinta saya,” ungkap Adi dengan rasa haru.
Ia mengutarakan pada jenjang S1 ia kehilangan ibunya, almarhumah Sri Widati.
Berikutnya, di awal perkuliahan S3, disusul ayahnya , almarhum Tri Wibowo Heru Sadewo yang juga meninggal dunia. Perolehan prestasinya ini pun ia persebahkan kepada kedua orang tuanya.
“Alhamdulillah pembimbing saya mendampingi saya dengan begitu luar biasa memantau progress studi saya agar selalu on the track ,” tuturnya.
Terkait perjuangan dan prestasinya sebagai Doktor itu, Adi berpesan kepada para pemuda untuk gigih berjuang meraih cita cita tinggi menempuh jenjang pendidikan tinggi serta yakin Tuhan selalu menyertai perjuangan mulia itu.
“Bagaimanapun kondisi yang dihadapi, selalu kita yakini bahwa Allah akan menyertai dan memberikan segala solusi,” pungkas Adi penuh semangat.