Alohomorart: Sebuah panggung Ekspresi Seni Magic

0
16
Foto: Pengunjung tengah mengamati karya seni pameran di Loby Gedung Dewi Sartika, Kampus UNJ.

EDURANEWS, JAKARTA-Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sebuah organisasi kemahasiswaan asal kampus Universitas Negeri Jakarta selenggarakan pameran Alohomorart di Loby Gedung Dewi Sartika, Kampus UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur (23/04).

Pameran tersebut menjadi ruang aktualisasi para pecinta serial film magic untuk menuangkan karya seni lukis para tokoh serial magic dalam bingkai seni.

Foto: Pameran Seni magic of art di Loby gedung Dwi Sartika, Kampus A UNJ. (Doc.Pribadi)

Menurut Zentha Almira Stage manager pameran sekaligus Ketua Subunit Sanggar Seni Rupa UNJ menyebutkan nama pameran Alohomorart terilhami dari kata Alohomora sebuah mantra pembuka pintu yang digunakan oleh Harry Potter.

“Karena pameran ini adalah pembuka acara HUT UKM ke-42, kata Alohomora sangat cocok menandai kegiatan pemeran ini dengan paduan kata art yang menjadi karya pameran ini sehingga namanya menjadi Alohomorart,” pungkas Zentha.

Zentha mengungkapkan pameran karya seni rupa ini mengangkat tema magic of art dimana para karya yang terpampang adalah para tokoh maupun peralatan yang terinspirasi dari film magic.

Pajangan karya-karya yang terpajang dalam pemeran ini berasal dari berbagai kalangan mahasiswa baik dari anggota organisasi kesenian mahasiswa (UKM), mahasiswa UNJ, maupun mahasiswa dari luar kampus UNJ.

Pameran yang juga turut di gagas oleh ketua UKM UNJ Excelsis Deo Alfry ini bertujuan untuk mewadahi minat dan ketertarikan mahasiswa UNJ akan dunia seni rupa yang juga menjadi concern pengembangan ilmu pada organisasi mahasiswa tersebut.

Menurut Zentha selain tujuan tersebut harapannya pameran ini memberikan edukasi kepada para pengunjung untuk dapat memahami, memaknai, serta menghargai karya-karya tersebut terutama memahami sisi keajaiban dari karya para pameris.

Pameran Alohomorart terselnggara sejak tanggal 22 hingga 25 April 2024 ini yang buka sejah pukul 08:00 hingga pukul 18:00 WIB. Pengunjung bisa masuk melalui pintu utama loby gedung Dewi Sartika untuk mengisi buku kehadiran, menikmati karya, hingga menuliskan kesan atas karya tersebut di papan kesan yang tersedia.