Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta (PP IKA UNJ) mengadakan kegiatan santunan kepada ratusan anak yatim-dhuafa serta buka puasa bersama di Aula latief Hendraningrat, Kampus UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur (02/04).
Kegiatan tersebut mengangkat tema bertajuk “Ramadhan Bersama Dhuafa Anak Yatim-Piatu Civitas Akademika dan Alumni UNJ” yang tidak hanya melakukan kegiatan santunan akan tetapi juga diisi dengan ceramah kebangsaan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko polhukam) Hadi Tjahjanto yang menngangkat ceramah kebangsaan bertajuk “Dunia Pendidikan dalam Konteks Politik, Hukum dan Keamanan”.
Dalam kesempatan ini, Hadi berhalangan hadir karena mengikuti rapat koordinasi pengamanan lebaran bersama TNI dan Polri di Mabes Polri, Jakarta Selatan. Ceramah kebangsaan pun diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam Janedjri M. Gaffar.
Setelah ceramah kebangsaan, kegiatan dilanjut dengan ceramah yang disampaikan oleh ustadzah kondang Oki Setiana Dewi sambil menunggu berbuka puasa bersama.
Ketua Umum IKA UNJ Juri Ardiantoro menyampaikan kegiatan santunan dan buka puasa bersama ini merupakan agenda rutin yang dijalankan IKA UNJ setiap Ramadhan.
Dirinya menuturkan santunan yang diberikan kepada ratusan anak yatim kali ini berasal dari sumbangan berbagai pihak.
“Kami juga menghimpun sumbangan-sumbangan atau donasi-donasi dari para alumni, dari pihak-pihak yang membantu menyisihkan rezekinya untuk memberikan bingkisan lebaran untuk yatim-piatu dan alhamdulillah tadi kegiatan berjalan lancar,” Kata Juri.
Juri menyampaikan, pihaknya menargetkan sebanyak 200 anak yatim yang hadir dalam acara hari ini. Namun, partisipasi dan dana yang terkumpul ternyata jauh melampaui dari jumlah tersebut.
“Jadi kami menyampaikan terima kasih kepada para donatur yang menyisihkan rezekinya untuk para yatim-piatu,” ucap Juri.
Terkait ceramah kebangsaan yang disampaikan Hadi melalui Deputi VI Kemenko Polhukam, Juri mengatakan hal ini penting untuk membangun relevansi antara dunia pendidikan dalam perspektif politik, hukum, dan keamanan.
Materi ceramah kebangsaan tersebut, kata Juri, juga penting karena menyinggung soal pembangunan sumber daya manusia dan bagaimana menyiapkan masa depan Indonesia.
“Kegiatan ini di samping kegiatan keagamaan, ada kegiatan sosial juga ada kegiatan yang sifatnya membangun perspektif masa depan Indonesia yang juga tidak lupa tadi juga Pak Menko dalam pesannya untuk membangun kehidupan masyarakat yang damai pasca Pemilu,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, Juri mengatakan pihaknya ingin membuat pesan bahwa potensi alumni di semua perguruan tinggi, termasuk UNJ, itu penting. Menurutnya, kolaborasi antara alumni dan perguruan tinggi memiliki peran penting untuk mengembangkan kampus serta untuk menghimpun potensi-potensi alumni yang tersebar di banyak tempat.
“Sebentar lagi UNJ menjadi PTNBH dan menjadi universitas dengan reputasi yang membanggakan di Jakarta tentu kolaborasi antara alumni dan civitas akademika sangat penting,” pungkas Juri.
Adapun kegiatan ini turut dihadiri oleh Rektor UNJ Prof. Komarudin, Ketua Presidium Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) Sutopo Kristanto, Sekjen Himpuni Irawati Hermawan, dan Ketua Badan Eksekutif Himpuni Suherman Suji. Selain itu, turut hadir perwakilan organiasi alumni dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti Universitas Terbuka, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, hingga Universitas Pattimura.