EDURANEWS, JAKARTA-Dalam rangka mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan ke-3 Universitas Negeri Jakarta lepas 56 mahasiswa ke berbagai provinsi nusantara melalui kegiatan “Pelepasan Keberangkatan Mahasiswa Outbound PMM-3” di Aula Latief Hendraningrat, Kampus UNJ (27/07).
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Suyono mengungkapkan bahwa program pertukaran mahasiswa merdeka memiliki kegiatan utama belajar di kampus dan pulau lain. Dengan program tersebut Prof Suyono berharap para mahasiswa mendapat pengalaman dan wawasan baru di kampus tujuannya masing-masing.
“Hendaknya ambil manfaat dari beragam budaya yang ditemui, keindahan alam, dan teman baru untuk emmperluas jaringan, networking,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu Prof Suyono juga berpesan kepada para peserta yang akan berangkat ke-15 provinsi di Indonesia agar teteap menjaga perilaku dan sopan-santun.
“Bukan hanya individu yang diperlamukan, akan teapi kalian juga merupakan representasi Universitas yang bisa dianggap negatif juga,” ungkapnya.
Menurut Asri Ardila Putri Kepala Program PMM dan Kampus Mengajar turut mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada para mahasiswa yang akan diterbangkan ke 21 Perguruan Tinggi di luar pulau Jawa.
Dirinya mengungkapkan bahwa saat ini UNJ lebih banyak menerima mahasiswa Inbound (dari kampus lain yang datang ke UNJ).
“Artinya Kampus UNJ paling diminati oleh mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di luar pulau Jawa,” katanya.
Dirinya berharap banyak pengalaman baik yang dapat dipetik dalam program pertukaran antar pulau ini. “Selamat menimba ilmu fan menjelajah ibu lertiwi dan memoelajati budaya bangsa, semoga banyak prngalaman baik dan bawalah ilmu sebanyak mungkin,” ungkapnya.
Pada sesi akhir juga dilaksanakan kegiatan berbagi para mahasiswa yang sudah terlebih dahulu mengikuti kegiatan PMM angkatan ke-2. Menurutnya tinggal di asrama menjadi hal penting yang perlu dipertimbangkan bagi para peserta yang akan berangkat pada tahap ke-3 ini.
Selain itu Wisni yang mengikuti program PMM angkatan ke-2 menyebut meski demikian hidup di asrama kita harus mempersiapkan segala sesuai kebutuhan selama pelaksanaan program yang perlu dipersiapan.
Mereka menyebut kegiatan modul nusantara menjadi hal penting untuk mendalami dan mepelajari karakter, perilaku, sejarah, maupun kebudayaan masyarakat di kampus tujuan masing-masing.
Wisnu dalam sesi berbaginya menyebut perlunya terus berkomunikasi dengan mentor dalam hal apapun agar tetap terus berjalan dengan baik dan lancar selama kegiatan berlangsung.
“Jadi harus sering melihat jaringan komunikasi agar kita tidak ketinggalan info penting selama kegiatan berlangsung,” ungkapnya.