Inovasi Alat Kesehatan Dosen Fakultas Teknik UNJ

0
123
Foto Doc Humas UNJ

EDURANEWS, JAKARTA-Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rafiuddin Syam, Ph.D ciptakan alat resusitasi jantung dan paru (RJP).

Dirinya menyebut karya inovasinya itu merupakan pertama dalam dunia kesehatan di Indonesia.

Hal itu dirinya sampaikan dalam seminar bertema “Launching dan FGD Alat Resusitasi Jantung dan Paru (RPJ)” di Gedung Rektorat, Rawamangun. (18/11).

Meski demikian, Rafiuddin tidak menampik karya inovasinya itu masih butuh perbaikan sebelum akhirnya dapat dilakukan uji kelayakan dan izin edar.

Rafiuddin menyebut bahwa RJP merupakan alat pompa jantung yang bekerja memompa dengan dorongan mesin penggerak dari tekanan udara kompresor.

kelebihan karya inovasinya itu menurut Rafiuddin adalah jangkauannya dalam melakukan pompa jantung pada pasien gagal jantung dengan waktu yang lama dan sulit jika dilakukan oleh tenaga manusia.

“Bagi pasien gagal jantung terkadang butuh waktu lama untuk melakukan pompa jantung dan ini mungkin sulit jika dengan tenaga manual,”ujarnya.

Foto: Rafiuddin Syam, Ph.D tengah mendemonstrasikan penggunaan alat RJP

Ridwan Saleh selaku Director I CEO perusahaan pemasaran inovasi alat kesehatan PT. Mandiri jaya Medika menyebut saat ini produksi alat kesehatan dalam negeri sudah disepakati oleh presiden melalui Inpres No. 2 Tahun 2022.

Dirinya optimis akan membantu proses uji kelayakan dan uji klinis RJP karya inovasi dosen UNJ sampai izin edar dapat keluar dari Kementerian Kesehatan dan melakukan kerjasama pemasaran.

“Ini akan menjadi produk ikon UNJ dan kita akan mencari produk lain di UNJ,” katanya.

Menurut Prof Ucu Cahyana Ketua LP2M menyebut riset RJP merupakan program hibah matching fund dimana syarat hibah riset tersebut adalah menjalin mitra untuk aplikasi dan eksplorasi hasil karya inovasi.

“Matching fund kedeireka suatu dana hibah kementerian yang berbeda karena dana ini tidak termasuk dana hibah penelitian biasa, karena prosesnya harus punya mitra dalam riset tersebut,”katanya.

Prof Ucu menyebut selama ini riset unggulan UNJ kerap berhenti di level prototipe, terkendala pada proses hilirisasi riset dan dalam menggandeng mitra. Kata dia keutamaan riset hibah pada proses inovasi dan mitra kerjasama industri.

Prof Ucu berharap kegiatan ini menjadi awal kerjasama produk inovasi untuk bisa dikerjasamakan dengan dunia industri, bermanfaat bagi masyarakat serta dapat menjadi income generating bagi UNJ.

Rektor UNJ Prof Komarudin mengapresiasi hasil karya inovasi RJP. Menurutnya hal itu merupakan kebanggan almamater karena bermanfaat bagi masyarakat dan mendorong iklim inovasi.

“Kami mengharapkan bisa berkontribusi bagi kepentingan masyarakat,”

Prof Komarudin berharap dengan terujinya RJP dapat menjadi peluang kerjasama dengan mitra industri untuk dapat dipasarkan.