APENMASI Fokus Berdayakan Kelompok Rentan Sosial dan Ekonomi

0
251
Prof Hafid Abbas Ketua Senat UNJ sekaligus Ketua Asosiasi Pendidikan Masyarakat Indonesia

EDURANEWS, JAKARTA-Fakultas Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Masyarakat UNJ selenggarakan seminar internasional bertema “The Capstone of Collaboration and Innovation to Empowerment for All People” di Aula Latief UNJ (14/06).

Seminar internasional tersebut juga menjadi wadah bagi APENMASI (Asosiasi Pendidikan Masyarakat Indonesia) melakukan musyawarah nasional (MUNAS) Himpunan Akademisi dan Prodi Pendidikan Masyarakat lintas Perguruan Tinggi

Seminar internasional tersebut melibatkan 19 Perguruan Tinggi baik PTN maupun PTS yang memiliki program studi pendidikan masyarakat. 

Foto: Dr. Totok Bintoro Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UNJ

Saat ini APENMASI tengah fokus menyelenggarakan berbagai kegiatan pendidikan seperti pendidikan kesetaraan, vokasi, pembekalan minat dan keterampilan dasar hidup dalam menjangkau kelompok miskin dan tertinggal sebagai kelompok sisial yang rentan.

Menurut prof Hafid Abbas selaku Ketua APENMASI menyebut bahwa APENMASI merupakan wadah bagi para pakar dan praktisi bidang pendidikan masyarakat yang secara bersama berjuang untuk membebaskan masyarakat dari keterbelakangan dan kemiskinan.

“APENMASI saat ini telah mengidentifikasi 18 kelompok masyarakat rentan dari kerawanan sosial dan ekonomi dan 128 agenda strategis masyarakat rawan tersebut dari keterbelakangan dan ketertinggalannya,”

Prof Hafid Abbas berharap 19 Perguruan Tinggi yang terlibat dalam seminar internasional dapat membentuk semacam Yunus Centre yang memiliki fokus terhadap proses pemberdayaan kelompok masyarakat miskin dan tertinggal.

Selain itu dirinya juga berharap kehadiran para praktisi internasional yang memiliki kesamaan visi terhadap problem peningkatan kapasitas masyarakat melalui peran lembaga pendidikan masyarakat agar dapat terus berkolaborasi dan berinovasi dalam kegiatan ini.

menurut Prof Hafid Abbas, gagasan Jean B Bilala membentuk pusat-pusat pemberdayaan masyarakat di setiap Perguruan Tinggi yang memiliki program studi pendidikan masyarakat dapat menjadi partner bagi UNJ dalam mensinergikan pendidikan masyarakat.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Dr. Totok Bintoro dalam sambutannya mewakili Rektor UNJ juga melihat aspek penting kolaborasi dan jejaring untuk memecahkan masalah kelompok rentan.

Dirinya berharap melalui kegiatan seminar internasional yang melibatkan berbagai jejaring lintas Perguruan Tinggi secara akademik dapat berkontribusi dalam percepatan pencapaian tujuan pendidikan nasional.