Rektor UNJ: Harkitnas Momentum Indonesia Bangkit

0
61
Foto: Rektor UNJ Profesor Komarudin menjadi pemimpin upcara pada peringatan hari kebangkitan nasional

EDURANEWS, JAKARTA-Rektor UNJ Prof Komarudin momentum hari kebangkitan nasional (Harkitnas) sebagai tonggak Indonesia bangkit atas dua kondisi penting yaitu pandemi covid-19 dan gejolak perang Ukraina dengan Rusia yang telah menyebabkan ekonomi global dan geopolitik menjadi tidak stabil.

Hal itu disampaikan pada upacara peringatan hari kebangkitan nasional ke-114 yang dilaksanakan di Halaman parkir UTC Kampus A UNJ (20/05). Para peserta upacara dihadiri oleh para Wakil Rektor, pimpinan lembaga, dosen maupun tendik.

Rektor UNJ dalam pidatonya yang mengacu pada edaran Kemenkominfo sebagai pedoman Harkitnas oleh Johnny G Plate, menyatakan agar memaknai hari kebangkitan nasional sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat persatuan bangsa dan menghayati nilai-nilai luhur dari peringatan hari kebangkitan nasional.

Prof Komarudin menyebut peringatan hari kebangkitan nasional hendaknya tidak hanya dimaknai sebagai seremonial semata, untuk itu guna memahami secara utuh perlu melihat aspek historis hadirnya hari kebangkitan nasional.

Foto: Rektor UNJ Profesor Komarudin berfoto bersama dengan para paskibraka UNJ

Menurut Rektor UNJ, pada tanggal 20 Mei 1908 Presiden Sukarno menetapkan hari lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo sebagai hari bangkitnya nasionalisme Indonesia.

“Dimasa itu terdapat ancaman perpecahan antar golongan dan ideologi ditengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari  Belanda yang ingin kembali berkuasa,”

Prof Komarudin melanjutkan semangat persatuan yang digagas oleh organisasi Boedi Oetomo dapat menjadi spirit untuk menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa.

Menurut Rektor UNJ organisasi Boedi Oetomo merupakan organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan.

Organisasi Boedi Oetomo didirikan oleh Dr. Sutomo beserta para pelajar STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) pada tahun 1908.

Tujuan organisasi Boedi Oetomo dalam kongres pertama ialah untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat yang terfokus pada bidang pendidikan, pengajaran dan kebudayaan.

“Boedi Oetomo telah meletakan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional yaitu memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa serta mewujudkan bangsa yang terhormat di mata dunia

Rektor UNJ Prof Komarudin menyebut semangat Boedi Oetomo masih relevan untuk kehidupan berbangsa saat ini.