Eduranews, Jakarta-Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mendapatkan kunjungan dari Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia terkait The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2). (14/03).
UNJ sendiri menjadi salah satu Perguruan Tinggi negeri yang mendapatkan pinjaman (loan) dari Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia melalui Saudi Fund for Development (SFD).
Pinjaman melalui SFD ini merupakan langkah UNJ untuk mengembangkan kualitas yang ada melalui penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai bagi civitas akademika UNJ.
Baca Juga: Yudisium PPG UNJ Tahun 2021, Dr. Muhammad Zain: UNJ Kiblat Pendidikan Profesi Guru
Kerja sama pinjaman pembiayaan antara UNJ dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tertulis pada Loan Agreement (LA) SFD Nomor 11/740 yang berlaku efektif mulai tanggal 13 Juni 2019 dengan Closing Date tanggal 31 Desember 2024 dengan durasi waktu pengerjaan selama 33 bulan.
Acara kunjungan Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia hari ini dihadiri oleh Mr. Sultan A. Al-Marshad selaku SFD’s CEO, beserta pengurus SFD yang terdiri dari Eng. Mohammad Abdullah Al-Rashed selaku Head of East and South Asia Department, Mr. Faisal Suliman Alkhashiban selaku Head of Protocol, Mr. Nawaf Saad Alojrush selaku Head of Media Relations, dan Eng. Nawwaf Altamimi selaku Project Specialist, East and South Asia Department dan juga Wakil Duta Besar Kerajaan Saudi Arabia Yahya Hassan al-Qahtani.
Sementara dari UNJ dihadiri oleh Rektor, para wakil rektor, dekan, ketua lembaga, dan pimpinan dilingkungan UNJ, Project Manager dan Anggota SFD UNJ, serta dosen, baik yang hadir secara luring maupun daring melalui Zoom. Acara ini dihadiri juga oleh BAPPENAS dan Kemendikbudristek.
Target The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2) diharapkan tercapai kurang lebih 33 bulan, terhitung dari tahun 2022 hingga 2024.
Menurut Ja’far Amiruddin, ST., MT selaku Project Manager SFD UNJ, mengatakan bahwa The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2) ini terdiri dari 2 komponen, yaitu: Pertama, Hard Component yang dibiayai dari loan SFD meliputi: (a) Pembangunan Gedung (Civil Works), berupa pembangunan 4 Gedung Pendidikan dan 1 Gedung Pusat Pengembangan Pendidikan Karakter; (2) Furniture & Fixture untuk 4 Gedung Pendidikan dan 1 Gedung Pusat Pengembangan Pendidikan Karakter.
Lalu Kedua, Soft Component yang dibiayai dari Government of Indonesia (GOI) meliputi: (a) ICT-Based Curriculum Development; (b) Faculty/Staff Training, seperti pemberian beasiswa S3 untuk dosen UNJ di dalam dan luar negeri, dan training and professional certification untuk Dosen dan Tenaga Kependidikan.
Total loan SFD untuk civil works termasuk furniture dan fixture sebesar USD 29.693.254,-, dan dari Government of Indonesia (GOI) sebesar USD 5.104.000,-
Ja’far Amiruddin menambahkan bahwa pada The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2) ini, pihak UNJ menggandeng PT Cakra Manggilingan Jaya sebagai Detailed Engineering Consultant (DEDC) dan PT Deta Decon Project Management & Supervision Consultant (PMSC) pada tahun 2019.
Sedangkan pada proses pembangunan, UNJ menggandeng kontraktor PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, ujar Ja’far Amiruddin, ST., MT.
The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2) setidaknya akan membangun 4 gedung yang terdiri dari 10 lantai yang nantinya digunakan untuk ruang kelas pembelajaran, laboratorium, studio, workshop, ruang pengelolaan, ruang rapat, ruang pertunjukan dan fasilitas pendukung/penunjang.
Selanjutnya pembangunan Gedung Pusat Pengembangan Pendidikan Karakter yang terdiri dari 5 lantai yang digunakan untuk ruang pelatihan, ruang pengelolaan, ruang rapat, aula, fasilitas penunjang/pendukung serta masjid yang berada di lantai 4 dan 5.
Lalu juga ada pembangunan 5 gedung yang berada dilahan UNJ dimana ada keberadaan existing building, sehingga dilakukan demolish existing building tahap 1, 2, 3 dan 4. Demolish Tahap 1 dan 2 sudah dilakukan. Untuk demolish tahap 3 dan 4 akan dilakukan pada April 2022, ujar Ja’far Amiruddin, ST., MT.
Sementara itu Rektor UNJ yang juga menjadi Project Director SFD UNJ, Prof. Komarudin mengatakan bahwa pembangunan gedung (civil works) yang dilakukan berprinsip pada konsep bangunan ramah lingkungan, terintegrasi serta mewujudkan smart building.
“Lingkungan perkotaan menjadi salah satu pertimbangan untuk menerapkan filosofi urban kampus dalam pembangunan Gedung di UNJ,”katanya.
Prof. Komarudin berharap melalui The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2) yang didanai dari pinjaman SFD ini kedepannya UNJ yang berstatus akreditasi Unggul semakin meningkat kualitas dan prestasinya, dan tercapainya visi dan misi UNJ untuk menuju universitas bereputasi di kawasan Asia.
Sementara itu Sultan Abdulrahman Al-Marshad selaku CEO SFD dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya senang dapat hadir di UNJ, dan ia mengatakan bahwa dengan perbaikan kualitas pendidikan maka akan berdampak positif pada peningkatan aspek ekonomi maupun sosial.
“Terima kasih atas sambutan yang hangat dari UNJ, semoga pembangunan sarana dan prasarana pendidikan di UNJ dapat berkontribusi dalam peningkatan aspek ekonomi dan sosial di Indonesia nantinya, ucap Sultan Abdulrahman Al-Marshad.
Sedangkan Ir. Suharti, M.A, Ph.D selaku Sekjen Mendikbudristek dalam sambutannya secara daring mengatakan bahwa pihaknya mengucapkan terima kasih kepada SFD atas loan yang diberikan kepada UNJ.
“Semoga pembangunan di UNJ dapat meningkatkan kualitas dan prestasi kedepannya, katanya.
Jakarta, 14 Maret 2022.
Sumber: Humas dan Informasi Publik UNJ