Kemendikbudristek Sasar Gim dan Pemrograman Perkuat SDM Pendidikan Vokasi

0
106
aplikasi gim online berbasis android

EDURANEWS, Jakarta-Game menjadi salah satu program unggulan yang menjadi target sasaran Kemendikbudristek untuk dikembangkan pada pendidikan vokasi maupun pendidikan tinggi vokasi.

Program tersebut terselenggara dalam rangka memfokuskan program link and match 8+i antara dunia industri dan dunia usaha dengan pendidikan vokasi.

Penyusunan kurikulum bersama, pembelajaran berbasis project riil (PBL), ketersediaan pengajar dari DUDI, pemagangan, sertifikasi kompetensi berstandar DUDI, pelatihan, pengembangan riset terapan, penyerapan lulusan, serta pemberian beasiswa atau ikatan dinas dari DUDI (link and match 8+i).

Menurut Wikan Sakarinto, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek saat ini gim sudah menjadi konsumsi publik yang terus tumbuh secara luas dan bernilai ekonomi, sejak pertumbuhan industri gim tersebut sebanyak 99 persen gim yang ada di Indonesia merupakan buatan asing.

Tentunya kenyataan tersebut merupakan peluang bagi pendidikan vokasi di Indonesia untuk terlibat dalam pengembangan industri gim dan Apps di tengah kehadiran smartphone.

Baca Juga: Wikan Sakarinto: Pendidikan Vokasi Tidak Hasilkan Lulusan Tukang

Pengembangan industri gim dalam pendidikan vokasi merupakan langkah progresif pemerintah memperkenalkan Indonesia bukan sekedar sebagai pasar, akan tetapi juga sebagai pencipta produk (industri) dalam produksi gim.

Menurut Cipto Adiguno Ketua Umum AGI (Asosiasi Game Indonesia) menyebut industri gim lokal saat ini tengah mengalami perkembangan cukup pesat terutama masa pandemi.

Menurutnya, seiring pertumbuhan tersebut kebutuhan talenta bidang gim dan Apps semakin meningkat.

“Industri gim saat ini terus tumbuh di Indonesia sampai 30 persen,” tegas Cipto

Perkembangan dunia game dan Apps saat ini merupakan industri yang mengalami perkembangan yang unik karena terikat dengan teknologi yang semakin berkembang dari waktu ke waktu.

Dengan kenyataan itu, tentu SDM unggul dan kompeten pada bidang tersebut perlu disiapkan dalam pendidikan vokasi nasional.

Oleh sebab itu Kemendikbudristek melakukan penandatanganan kerjasama dengan PT LX International Indonesia, Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan Cipta Adi Karya(Cakra) guna memperkuat kompetensi SDM Pendidikan Vokasi bidang gim dan pemrograman dengan basis kemitraan dengan DUDI.

Sumber: Kemendikbudristek