EDURANEWS, JAKARTA: Nasib olahraga masa pandemi tidak jauh berbeda dampak yang terasa dari bidang lainnya. Dari gulung tikar sampai beralih profesi, turut menjadi ancaman atlit olahraga nasional menghadapi pandemi.
Malalui webinar bertema “Efektifitas Program latihan Bulutangkis Selama Pandemi” narasumber R. Candara Wijaya, Oly. (Gold Medal Olimpic 2000) dan Drs. Endang Darajat M.KM Dosen FIK UNJ berbagi kisah kondisi dan ilmu olahraga bulutangkis masa pandemi.
Acara ini merupakan momentum penting bagi penggemar, pelaku maupun calon atlit bulutangkis baik dari kalangan mahasiswa maupun club bulutangkis Indonesia yang hadir sebagai peserta.
Candra Wijaya mencoba menerangkan kondisi olahraga bulutangkis masa pandemi. Dirinya menyebut bahwa kejuaraan nasional hingga hari ini belum dibuka. Oleh sebab itu, dirinya harus cekatan mencari peluang kejuaraan lain yang bisa diikuti oleh anak didiknya. Termasuk sekalipun kejuaraan internasional yang memang sudah dibuka.
Menurut Candra Wijaya bahwa protokol kesehatan bagi atlit amat penting. Kesehatan atlit merupakan yang utama untuk dipertahankan. Lebih lanjut Candra Wijaya juga memberlakukan peraturan baru dalam latihan. Sesuai standar protokol kesehatan dan mengurangi beban latihan bagi atlit. Serta menyerukan agar melakukan vaksinasi.
Untuk dapat terus membina mental dan juga motivasi atlit, Candra Wijaya mengundang club lain untuk sparing. Selain itu, dalam mengisi kondisi masa pandemi juga intens melakukan diskusi dan evaluasi. Serta melihat dan mempelajari pemain bulutangkis top dunia melalui YouTube.
“Karena kemungkinannya kecil mengikuti pertandingan nasional karena belum dibuka. Maka kami memilih mengambil pertandingan internasional seperti di Slovenia. Ini menjadi berkah dan target yang bisa berhasil sampai finalis dan di Austria menjadi juara.” Ujar Candra Wijaya.
“Kami memaksimalkan keadaan yang ada. Kita berani, namun juga tidak kebablasan, anak-anak tidak bisa menunggu sehingga pandemi berakhir untuk memulai kembali. Memakasimalkan kondisi itu penting dalam situasi sesulit apapun. Lanjut Candra Wijaya.
Selain itu Endang Darajat juga memberi paparan tentang konseptualisasi efektivitias program latihan bulutangkis selama pandemi. Menurutnya selama pandemi harus memiliki program atau strategi dalam mencapai target yang ditentukan.
Endang Darajat menyebut bahwa periodesasi program latihan merupakan tahapan pengaturan latihan. Hal ini bertujuan untuk pengembangan berbagai aspek latihan. Ini berguna untuk mengakomodir tercapainya ketetapan prestasi komponen biomotorik, psikologi dan nutrisi.
Baca Juga: UNJ Gandeng Industri Perkuat Pendidikan Tinggi Vokasi
Kenyataan ini dapat mengakibatkan pemberian stres latihan, pemulihan dan adaptasi. Komponen tersebut diatur sedemikian rupa agar bisa memberikan kontribusi positif. Sehingga kalender puncak atlit terjadi sesuai kalender yang telah direncanakan.
Lebih lanjut menurut Endang Darajat bahwa dalam mengimplementasikan efektifitas latihan harus menyasar tujuan yang tepat. Karena pelatihan untuk setiap kategori umur tidak sama. Sehingga prioritas latihan sangat menjadi jelas arahnya dengan sasaran yang tepat. Selain itu, maksimum capaian latihan atlit yang efisien kisaran diangka 80 persen.
Candra Wijaya menyebut standarisasi harus tetap ada dalam pelatihan dalam meningkatkan efektifitas latihan. Pasalnya jangan sampai hasilnya malah menurun ketika atlit mengikuti kejuaraan karena kurang efektif dalam menjalankan latihan.
Candra Wijaya menambahkan bahwa kebijakan olahraga harus jelas arahnya, jangan sampai faktor pandemi semua kebijakan menjadi berubah dan tidak menentu. Kondisi itu justeru akan menyulitkan club bulutangkis. serta juga melakukan apresiasi kepada atlit secara lebih jernih dan jujur demi masa depan atlit berpotensi dan berprestasi Indonesia yang jumlahnya banyak.