EDURANEWS, JAKARTA-Dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dosen yang terdiri dari rumpun Ilmu Kesejahteraan Keluarga (IKK) dari empat Program Studi antara lain, Pendidikan Tata Boga, Pendidikan Tata Rias, Kosmetik dan Perawatan Kecantikan, dan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga lakukan pengabdian masyarakat sasar pekerja migran Indonesia di Gayatri Beauty Academy dan Sekolah Indonesia Singapura (16-18/08).
Menurut Nurul Hidayah Koorprodi Pendidikan Tata Rias sekaligus tim pengabdian mengatakan kegiatan ini dilakukan dalam rangka membekali pekerja migran terampil untuk persiapan Kembali ke Indonesia.
“Mereka harus dibekali keterampilan yang bisa mereka lakukan dan dapat menjadi nilai ekonomi kelak jika kembali ke tanah air selepas bekerja di luar negeri,” tutupnya.
Dirinya mengungkapkan berdasarkan hasil riset menunjukan bahwa masalah kemandirian dan ekonomi menjadi problem yang dihadapi pekerja migran terutama bagi mereka yang sekembalinya ke tanah air dari bekerja di luar negeri.
“Dengan pembekalan keterampilan kecantikan ini diharapkan mereka bisa berdaya baik secara keterampilan dan juga menjadi peluang perbaikan finansial keluarga,” tuturnya.
Sementara itu menurut Dyah Puspita selaku mitra kegiatan pengabdian Masyarakat sekaligus sebagai pendiri Gayatri Beauty Academi mengapresiasi kegiatan pengabdian masyarakat tersebut. Menurutnya kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pekerja migran sebagai upaya penambahan ilmu pengetahuan dan keterampilan.
“Para pekerja umumnya ketika kembali ke tanah air dan tidak menjadi pekerja migran kewalahan mencari sumber finansial bagi keluarganya,” Pungkasnya.
Menurutnya dengan adanya kegiatan ini tentu tidak hanya skill yang akan di asah melainkan juga peluang-peluang ekonomi yang bisa dilakukan ketika kembali ke tanah air seperti membuka bisnis kecantikan mandiri.
Sementara itu Neneng Siti Silfi Ambarwati dosen Pendidikan Tata Rias dan tim pengabdian mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya UNJ mendukung pencapaian visi untuk menjadi universitas berkelas dunia melalui Pemberdayaan Kepada Masyarakrat Kalaboratif Internasional yang didukung oleh LPPM dan Fakultas Teknik UNJ.
Menurutnya melalui kegiatan internasional ini UNJ semakin dikenal tetapi juga dapat berkontribusi dan selalu memberi dampak baik kepada masyarakat Indonesia dimanapun berada.
Pada kesempatan itu kegiatan pengabdian di Sekolah Indonesia Singapura (SIS) dihadiri dan dibuka oleh I Gusti Agung Ketut Satrya Wibawa selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Singapura. Pada hari berikutnya kegiatan pengabdian dihadiri dan dibuka oleh Noeri Widowati selaku istri dari Dubes RI untuk Singapura.
Pada kesempatan itu Noeri Widowati menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerjasama kegiatan pengabdian masyarakat ini. Menurutnya pekerja migran perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya yang berguna dalam mendukung karirnya kedepan.
Adapun beberapa materi yang tersaji dalam pembekalan dan pelatihan ini diantaranya seperti materi Improving Adolescents’ Healthy Food Selection Knowledge Through Flipbook Media yang terlaksana di Sekolah Indonesia Singapore (SIS) yang menjadi bekal penting pengetahuan para pekerja kecantikan di Singapura yang diberikan oleh Nur Riska Koordinator Program Studi Pendidikan Tata Boga bersama Dr. Rusilanti tim pengabdian.
Selain itu juga materi improving Entrepreneurial Knowledge of Making Bridal Boreh sebuah upaya edukasi membuat boreh pengantin yang disampaikan oleh Nurul Hidayah koordinator Program Studi Pendidikan Tata Rias.
Ada juga materi Improving The Skills of Female Co-workers Through Traditional Bridal Body Scrub Making Workshop sebuah eduaksi dan pelatihan membuat lulur pengantin tradisional yang disampaikan oleh Neneng Siti Silfi Ambarwati.
Serta materi Empowering Indonesian Migrant Workers in Making Wedding Gifts From The Art of Towel Folding, yaitu edukasi dan pelatihan membuat hantaran yang dikenal dengan istilah Towel Folding Art yang disampaikan oleh Elmanora Kooprodi Ilmu Kesejahteraan keluarga bersama Prasiti Laras Nugrahaeni, dan Nurlaila Abdullah Mashabi selaku dosen IKK.
“Seni merias pengantin bukan ilmu yang susah dan juga tidak mudah, ini semua perlu keterampilan yang dibiasakan dan dilatih,” ungkap Elmanora.