Prof Samsudin: Model Pembelajaran Abad-21 Harus Adaptif Menerima Perubahan Baru

0
105
Foto: Prof Samsudin saat menyampaikan orasi ilmiahnya bertema " Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Era Merdeka Belajar" di Aula Latief Hendraningrat (21/11).

EDURANEWS, JAKARTA-Pada pengukuhan guru besarnya Prof Samsudin menyebut model pembelajaran pendidikan tinggi abad-21 seorang dosen harus adaptif dalam menyikapi perubahan.

Hal ini Dirinya sampaikan dalam orasi ilmiahnya bertema Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Era Merdeka Belajar” di Aula Latief Hendraningrat, UNJ (21/11). Prof Samsudin di kukuhkan sebagai guru besar pada bidang kepakaran ilmu pembelajaran pendidikan jasmani, Fakultas Ilmu Olahraga.

Prof Samsudin menyebutkan mnyongsong visi Indonesia 2045 dengan kelahiran bonus demografi usia produktif harus dimanfaatkan dengan baik dan perlu disiapkan sedini mungkin terutama dalam rangka mendukung era revolusi industri 4.0 dan society 5.0.

“Menuju 2045 itu akan ada banyak tantangan bagi Indopnesia diantaranya fase revolusi industri 4.0 dan society 5.0 dan ini harus disikapi melalui pendidikan berkualitas,” ungkapnya.

Menurut Prof Samsudin untuk menyikapi hal ini pemerintah perlu menyiapkan pendidikan khususnya di era merdeka belajar ke arah tanggap teknologi.

“46 persen guru mengajar dengan teknologi dan siswa sudah 94 persen mengenal teknologi dan google sudah melanisir sudah melayani miliaran layanan kepada masyarakat,” katanya.

Menghadapi tantangan tersebut Prof Samsudin juga memberikan pandangan kompetensi pembelajaran di abad-21 yang menurutnya perlunya pengetahuan yang meliputi kompetensi, literasi, dan karakter.

“Perubahan adalah jati diri kita sendiri, dan merupakan pintu menyongsong kemenangan yang akan datang,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Prof Samsudin juga mendukung gagasan program merdeka belajar yang di gagas oleh Kemendikbudristek yang menurutnya telah memberi kemerdekaan belajar dalam mencari segala macam pengetahuan.

Menurutnya menyongsong era perubahan dan teknoloogi kedepannya seorang dosen harus mengajar dengan cara yang fleksibel dan adaptif, menerima perubahan baru, paradigma baru, dan secara periodik dilakukan audit.

Selain itu dirinya menambahkan bahwa dalam mengajar seorang dosen keilmuannya harus inter, multi, dan transdisiplin, dan juga mulai mengembangkan problem solving secara komplek dan kedepan kita perlu menjadi dosen penggerak yakni seorang dosen yang mampu memfasilitasi dan menginspirasi mahasiswa dalam bejalar dan terakhir mampu memanfaatkan teknologi.