EDURANEWS, JAKARTA-Tim dosen program studi tata rias Universitas Negeri Jakarta bekerjasama dengan Gayatri Beauty Academy, Singapore lakukan pelatihan rias pada pekerja migrant Indonesia di Singapura, belum lama ini.
Aniesa Puspa Arum mentor pelatihan rias sekaligus dosen UNJ mengutarakan pekerja migrant adalah kelompok masyarakat Indonesia yang harus mendapat perhatian, itu sebabnya pengabdian masyarakat kali ini menyasar pekerja migrant di singapura.
Menurutnya keterampilan rias bagi pekerja migrant perempuan sangat dibutuhkan untuk mengisi waktu luang pekerja migrant saat libur weekend dan hal ini tentunya memiliki prospek usaha yang menjanjikan.
Kegiatan yang didanai dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNJ itu merupakan bentuk kolaborasi internasional serta bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pekerja migrant mengenai tata rias wajah yang saat ini juga aktif sebagai peserta kursus pada lembaga Gayatri Beauty Academy, di bawah naungan ibu Dyah Gayatri.
Dyah Gayatri merupakan founder dari Gayatri Beauty Academy yang telah 5 tahun menetap di Singapura dan telah merintis serta mengembangkan kursus dan pelatihan terutama pada bidang tata rias.
Kegiatan edukasi pelatihan kali ini meliputi pengenalan dan praktik untuk mengetahui jenis-jenis tata rias, seperti tata rias wajah korektif, tata rias wajah foto, tata rias wajah panggung, dan tata rias wajah pengantin dengan total peserta sebanyak 20 orang pekerja migrant Indonesia.
Menurut Nurul Hidayah mentor pelatihan sekaligus dosen tata rias UNJ mengatakan sasaran pelatihan kepada pekerja migrant Indonesia di Singapura juga merupakan upaya pembekalan khususnya para pekerja wanita agar memiliki keterampilan tata rias dan juga sebagai bekal ketika mereka tidak lagi bekerja di Singapura.
“Para pekerja migrant yang notabene kaum wanita ini sangat antusias mengikuti pelatihan dan berharap dengan keterampilan yang dimiliki tentunya dapat membuka peluang usaha baik saat berada di Singapura maupun sekembalinya mereka ke Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu Nurina Ayuningtyas mentor pelatihan tata rias sekaligus dosen di program studi tata rias UNJ menyebut para tim dosen tidak sekedar memberikan bekal pelatihan tata rias, juga mendampingi para peserta untuk ikut menampilkan hasil karya tata rias peserta di event Ms Singapore-Indonesian yang juga didukung oleh KBRI Indonesia di Singapura.
“Event ini dapat menjadi dorongan dan motivasi kepada para peserta untuk dapat berkarya dan melakukan kreasi yang lebih setelah mengikuti kelas pelatihan tata rias kami, “katanya.
Tim Dosen Tata Rias UNJ juga berkesempatan mengunjungi KBRI yang saat itu disambut oleh Atase Pendidikan Sosial Budaya IGAK Satrya Wibawa.Selanjutnya tim dosen tata rias di terima Wakil Dubes Indonesia untuk Singapura yaitu Bapak Djati Ismojo untuk berdiskusi mengenai kegiatan serupa guna meningkatkan SDM para pekerja migrant Indonesia di Singapura.
Menurut Bapak Djati Ismojo kegiatan ini sangat bagus dan memberi dampak positif bagi peserta pelatihan.
Menyambung apresiasi tersebut menurut Titin Supiani selaku mentor pelatihan dan dosen UNJ menyebut pihak KBRI turut mengapresiasi kegiatan pelatihan tata rias kepada pekerja migrant perempuan. Ia berharap kolaborasi pemberdayaan ini dapat terus berkembang dan meluas pada sektor lain seperti pengetahuan mengenai strategi bisnis tata rias maupun pengetahuan pemasaran bagi para peserta kedepannya.