Guru Pendidikan Jasmani SD Kunci Sukseskan Desain Besar Olahraga Nasional

0
504
Foto: Paling kiri, Prof. Dr. Fimansyah Dlis M.Pd, kedua dari kiri Isa Anshori Kabid IPTEK Kemenpora dan paling kanan Ketua Pelaksana Kegiatan Abdul Kholik M.Pd

EDURANEWS, Jakarta- Bertempat di Fakultas Ilmu Keolahragaan, Program Doktoral Pendidikan Jasmani UNJ selenggarakan kegiatan bertema “Desiminasi Gerak Dasar Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Se-DKI Jakarta Dalam Mensukseskan Desain Besar Olahraga Nasional” (DBON) (08/12).

Kegiatan tersebut memiliki tujuan mensosialisasikan DBON kepada 50 guru olahraga SD di DKI Jakarta. Serta juga mengajak para guru pendidikan jasmani untuk terlibat sukseskan program DBON.

Koordinator Doktoral Pendidikan Jasmani UNJ Prof. Dr. Fimansyah Dlis M.Pd menjelaskan bahwa sosialisasi DBON kepada guru SD merupakan kunci penting membina atlet olahraga masa depan, ia menambahkan, para siswa SD akan mendapatkan pemahaman terkait gerak dasar melalui guru-guru yang dibina pada seminar dan pelatihan ini.

Dirinya berharap keterliibatan guru pendidikan jasmani pada sekolah dasar dapat menjadi momentum penting mensosialisasikan DBON. Selama ini pemahaman gerak dasar para siswa SD juga kerap bermasalah dan terkadang tidak sesuai kenyataan dari model pengembangan atlet di tanah air.

“Saya melihat gerak dasar atlet kadang suka salah, oelh sebab itu penting kiranya pembinaan sejak dini mengenai gerak dasar, “katanya.

Tentunya melalui seminar itu, Firmasyah berharap latihan gerak dasar bagi para siswa sekolah dasar merupakan tanggung jawab bersama. Firmansyah meyakini dengan adanya peraturan pemerintah terkait DBON merupakan modal utama menciptakan atlet unggul kedepannya.

Firmansyah juga mengejak guru pendidikan jasmani sekolah dasar se-DKI itu untuk turut membantu mendidik atlet yang nantinya dapat berperan mensukseskan program DBON dan menciptakan atlet unggul dari sekolah masing-masing.

Tentunya keerlibatan sekolah tertuama kepala sekolah sangat penting bagi terciptanya pembinaan atlet sejak dini di sekolah-sekolah .

“Jadi saudara harus mampu membina 50 murid agar dapat menciptakan 2.500 atlet unggul,”katanya.

Firmansyah melanjutkan, “tanggung jawab saya dari pendidikan yaitu melakukan pembinaan olahraga dari usia dini melalui fundamental skill pada sekolah untuk suksesi DBON,”katanya.

Dalam sambutannya, Isa Anshori Kabid Bidang IPTEK Olahraga dan pendidikan, Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora mengapresiasi kegiatan tersebut yang bertujuan menciptakan atlet handal melalui peran guru pendidikan jasmani.

Dirinya menyebut terdapat program bernama desiminasi olahraga sebagai salah satu item yang ada adalah LTAD (long term athlete development) dimana Prof. Firmansyah juga merupakan narasumber utama pada program tersebut di Kemenpora.

Dalam pengembangan LTAD ada salah satunya pengembangan gerak dasar  Ihsan, sehingga pentng kiranya keterlibatan sekolah dasar dalam pembinaan atet tersevut.

Baru-baru ini, menurut Ihsan, saat ini Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainuddin Amali mencanangkan desain besar olahraga nasional, yang merupakan rangkaian dari persiapan Indonesia menciptakan atlet masa depan yang handal.

“Terlepas dari itu, salah satu yang menjadi sasaran tersebut adalah para guru olahraga di sekolah dasar untuk berpartisipasi memberikan pelatihan gerak dasar kepada para siswa dan siswi di sekolah,”katanya.

Ihsan juga menambahkan, “pembinaan atlet sejak usia dini sangat baik, dari pendidikan dasar inilah yang menjadi potensi dalam pencarian atlet dan suksesi DBON dengan kebutuhan atlet 2.500,”katanya.

Ihsan berharap kegiatan desiminasi gerak dasar dan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan se-DKI Jakarta bisa bermanfaat dalam suksesi desain besar olahraga nasional.