EDURANEWS, JAKARTA. Prof. Agung Purwanto melakukan Orasi Ilmiah bertajuk “ EM-SETS: Integrasi Pendidikan Lingkungan dan Teknologi dalam Pembelajaran Sains” di Aula Latief Hendraningrat (12/7). Orasi Ilmiah ini sekaligus mengukuhkan Prof. Agung Purwanto sebagai guru besar tetap bidang ilmu Pendidikan Lingkungan Hidup Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNJ.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terutama dalam pengembangan internet telah semakin maju. Apalagi Covid 19 telah mendorong pembelajaran daring yang membutuhkan teknologi dalam menciptakan pembelajaran. Di Indonesia sendiri pengguna internet berdasarkan data BPS sebesar 53,73%. Namun jika dilihat dari tujuan penggunaan internet untuk keperluan belajar masih sangat sedikit yakni sekitar 39%.
Padahal menurut Prof. Agung Purwanto penggunaan internet sangat menunjang dalam pembelajaran pembelajaran sains dan lingkungan. Sains merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa dan gejala alam berdasarkan pengamatan. Dalam prosesnya pembelajaran sains dapat menciptakan sikap ilmiah pada siswa.
“Pembelajaran sains dilakukan dengan pengamatan bukan dengan hafalan,” tegas Prof. Agung Purwanto.
Abad 21 dengan kemajuannya berkembang cepat menuntut kualitas dan keterampilan hidup. Penggunaaan teknologi menjadi kunci dalam menghadapi Abad 21.
“Salah satu penelitian yang kami lakukan yaitu pembelajaran dengan E-Modul menggunakan pendekatan SETS,” ujar Prof. Agung Purwanto.
Masalah lingkungan
Untuk mengatasi masalah lingkungan Abad 21 maka penting untuk mengembangkan bahan ajar yang digunakan di sekolah. Prof. Purwanto pun mengembangkan pendidikan lingkungan yang terintegrasi dengan pembelajaran sains Abad 21 yakni dengan pendekatan science, environment, technology, and society (SETS). Pendekatan SETS ini bertujuan membantu pembelajar tentang sains terutamapeserta didik dalam memahami pendidikan lingkungan.
Dari pelbagai penelitian E-Modul ini sangat membantu siswa dalam belajar lingkungan. Karena mereka memiliki modul yang komprehensif dengan visual yang baik. E-modul berbasis SETS ini sangat layak sebagai bahan ajar. Ujungnya membantu belajar siswa secara mandiri dan meningkatkan kompetensi siswa.
Prof. Purwanto menjelaskan pendidikan lingkungan mutlak dibutuhkan dengan E-modul berbasis EM-SETS. Keunggulan dan kebaruan yang muncul di EM-SETS dilengkapi dengan topik lengkap, gambar, video yang divisualisasi dengan baik, petunjuk dan soal-soal.
Hasil penelitian menunjukan ada peningkatan 22% dari uji coba yang dilakukan. Penilaian menunjukan modul elektronik ini sesuai dengan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran berdasarkan kurikulum serta indikator pencampaian kompetensi dasar.
“Pemanfaatan modul dengan EM-SETS perlu diperluas sebagai solusi permasalahan lingkungan,” jelas Prof. Agung Purwanto.