Prof Mardi: Strategi pembelajaran Diperlukan untuk Mendorong Daya Pikir Kritis Mahasiswa Akutansi

0
54
Foto: Prof Mardi saat orasi ilmiah pada pengukuhan guru besarnya di Aula latief Hendraningrat, UNJ (16/11).

EDURANEWS, JAKARTA-Menurut Prof Mardi bahwa keterampilan berpikir kritis bagi mahasiswa akutansi sangat penting untuk dikembangkan Hal ini menurutnya juga diakibatkan oleh krisis literasi dikalangan mahasiswa dan berdampak pada ketidakmampuannya mengembangkan lketerampilan berpikir kritis dan inovatif yang dibutuhkan.

Hal ini menurut Prof Mardi berakibat pada lemahnya daya imajinasi dan kurangnnya kreatifitas dan juga berdampak pada lemahnya kemampuan berpikir kritis, kolaboratif dan imajinatif.

Hal ini dirinya sampaikan dalam orasi ilmiah pengukuhan guru besarnya di Aula Latief Hendraningrat, Kampus UNJ (16/11). Prof Mardi dikukuhkan sebagai guru besar pada bidang kepakaran ilmu Pendidikan Akutansi, Fakultas Ilmu Ekonomi UNJ.

Menurut Prof Mardi pengembangan model pembelajaran keterampilan berpikir kritis mahasiswa pendidikan akutansi dapat dilakukan melalui model guided discovery learning (GDL) maupun model pembelajaran Berbasis Masalah.

Meski demikian menurut Prof Mardi keterampilan berpikir krisit sangat ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya dengan penerapan model pembelajaran yang tepat dan sesuai.

“Berpikir kritis juga berkaitan dengan tingkat literasi baik lisan maupun tulisan,” ungkapnya.

Menurut Prof Mardi pendekatan pembelajaran model GDL adalah model pembelajaran yang menekankan kemampuan mahasiswa memecahkan masalah dalam kegiatannya serta mampu berpikir kritis terhadap ilmu yang diperoleh.

“Mahasiswa menentukan ilmunya sendiri dan dosen sebagai pembimbing,” katanya.

Menurut Prof Mardi bahwa kesimpulannya adalah penerapan model pembelajaran kooperatif problem-based learning (PBL) dan guided discovery learning (GDL) pada kelas eksperimen efektiif meningkatkan berpikir kritis sedangkan penggunaan metode konvensional pada kelas kontrol tidak efektif dan model ini dapat meningkatkan daya berpikir kritis mahasiswa.

“Selain itu ada juga model pembelajaran berbasis proejct based learning dan pembelajaran berbasis inkuiri maupun pembelajaran campuran juga dpat meningkatkan daya berpikir kritis mahasiswa,” katanya.