Seminar dan Workshop Virtual Gebyar AIMMA-K PAUD

0
120

EDURA NEWS, JAKARTA – Program Studi PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Jakarta (UN) gelar Seminar dan Workshop Virtual Gebyar AIMMA-K PAUD mengenai kurikulum keterampilan hidup anak usia dini dan pengembangan media bermain digital.

Acara yang dilaksanakan pada Sabtu, (24/7/2021) ini diikuti oleh 500 peserta di Zoom Meeting dan telah disaksikan sebanyak 12.000 kali di kanal Youtube AIMMA-K PAUD.

Seminar dan Workshop Virtual Gebyar AIMMA-K PAUD ini merupakan Uji Publik Penelitian dari hasil kerja tim selama 3 tahun yang diketuai oleh Dr. Yuliani Nurani, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain kurikulum keterampilan hidup untuk anak usia dini dan juga mengembangkan produk media bermain digital yang tujuannya, yaitu mewujudkan anak Indonesia mandiri, maju, dan berkarakter.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNJ, Prof. Dr. Ucu Cahyana, M.Si dalam sambutannya mengatakan harapannya, yakni media digital yang sudah dihasilkan bisa dikembangkan riset tambahan lainnya misalkan dengan tim robotik dari Fakultas Teknik
pengembangan suatu robot pembelajaran untuk anak-anak PAUD di Sekolah.

“Semua ini memberikan peluang besar bagi teman-teman PAUD untuk terus mengembangkan produk-produk riset hari ini, harapan kami tentu saja dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat ini menjadi salah satu riset unggulannya UNJ ke depan karena kami inginkan UNJ menjadi pusat pengembangan media pembelajaran mulai dari PAUD, SD, sampai SMA,” ujarnya.

Salah satu kegiatan dalam Seminar dan Workshop Virtual Gebyar AIMMA-K PAUD, yaitu peluncuran logo dan jingle AIMMA-K PAUD serta 36 produk Media Digital (buku digital + video pembelajaran) berupa Tas Pintar (Tastar) AIMMA-K PAUD (seperangkat media pembelajaran untuk anak usia dini, orangtua, guru dan calon guru PAUD).

Yuliani beserta tim berharap kehadiran media digital ini adalah sebuah momen yang penting dan juga hikmah dari pandemi COVID-19, ternyata semua guru harus berubah menjadi seseorang yang harus menguasai teknologi, menguasai platform tertentu kemudian orang tua juga mesti lebih melek teknologi.

Empat narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dibawakan oleh dua pembicara, pembicara pertama adalah Ust. Dr. Oki Setiana Dewi, S.Hum, M.Pd mengenai “Pengembangan Karakter Anak Usia Dini” dan Dr. Yuliani Nurani, M.Pd mengenai “Kurikulum Keterampilan Hidup Anak Usia Dini”.

Yuliani menyampaikan bahwa anak usia dini
merupakan pondasi untuk pembangunan generasi emas Indonesia, sulit untuk merubah perilaku kemudian juga kemampuan  ataupun prestasi anak-anak SMP, SMA tanpa terlebih dahulu membangun pondasi pada anak usia dini.

“Jadi memang pembangunan bangsa itu tidak bisa instan seperti misalnya merubah anak-anak SMA itu tidak bisa karena mereka sudah terbentuk tetapi pendidikan itu dilihat hasilnya 20-25 tahun yang akan datang,” lanjutnya.

Selanjutnya, sesi kedua juga dibawakan oleh dua pembicara, pembicara pertama adalah Farida Yusuf, M. Pd mengenai “Peran Guru dalam Pengembangan Keterampilan Hidup dan Karakter Anak” dan Dr. Sukiman, M.Pd yang membahas
mengenai “Penguatan Lembaga untuk Pengembangan Karakter Anak”.

Yuliani dan tim ingin menggandeng pihak perguruan tinggi, pihak pemerintah, pihak swasta, industri media supaya sama sama untuk mendukung hasil penelitian ini agar segera bisa digunakan oleh para guru dan pendidik PAUD.

Mereka juga mempunyai niat yang sangat mulia bahwa produk ini pertama kali ingin dipersembahkan kepada guru-guru di daerah
3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) atau daerah terpencil di Indonesia.

Selain itu, Yuliani juga berharap produk media digital dengan stimulasinya dan dengan paket pelatihannya itu diperuntukkan bagi guru-guru yang melayani anak anak dari keluarga pra sejahtera. Untuk itu, Yuliani memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk bahu-membahu, karena jika hanya AIMMA saja yang melakukan itu tidak mungkin lantaran hasil penelitiannya hanya untuk
mengembangkan produk. Sedangkan untuk penggandaan produk media dan distribusinya masih terkendali dari segi biaya.