EDURANEWS, JAKARTA-Prof Elindra Yetti menyebut tari pendidikan dapat menjadi media dalam menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.
Hal ini dirinya sampaikan dalam orasi ilmiah pengukuhan guru besar bertema “Tari Pendidikan Sebagai Stimulasi Dalam Melejitkan Potensi anak Usia Dini” di Aula Latief Hendraningrat, Kampus UNJ (20/12).
Menurut Prof Elindra tari pendidikan merupakan kegiatan menari yang mengutamakan kebebasan anak dalam bergerak sesuai kemampuan motorik.
Menurutnya, fase pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini (the golden age) sangat menentukan masa depannya.
Namun demikian menurut dia masa ini juga merupakan fase kritis sekaligus penentu tahap pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya.
Prof Elindra menyebut dalam fase tersebut penting dilakukan stimulasi perkembangan otak anak melalui aktivitas gerak tubuh salah satunya dengan menari.
Prof Elindra juga mengaitkan gagasannya dengan berbagai literatur yang memberi gambaran bahwa tari pendidikan mampu mengkoordinasikan gerak tubuh, pikiran dan rasa.
Menurutnya tari pendidikan dapat menjadi sarana pengembangan kreativitas dan penanaman estetika kepada siswa dalam konteks pendidikan gerak.
Prof Elindra mengatakan untuk anak usia dini yang berinteraksi dengan tari dan musik memiliki tingkat fokus yang lebih tinggi
Hal ini menurutnya juga dapat meningkatkan ketekunan dan perhatian pada pembelajaran secara berkelanjutan.
“Melalui kegiatan gerak tari, anak mampu memahami dirinya seperti sikap dapat memahami tentang arti bermain secara bergilir atau tidak mau berebut serta dapat mengendalikan emosi diri,”katanya.
Prof Elindra juga menyebutkan hal yang mengejutkan adalah bahwa kegiatan tari dapat mengidentifikasi bakat dan minat anak usia dini.
Oleh sebab itu guru dan orang tua membutuhkan panduan untuk mengidentifikasi bakat tari anak sejak dini dan hal itu menurutnya diperlukan metode identifikasi bakat yang menjadi bagian dari hasil risetnya itu.
Prof Elindra menyebut temuan penting reisetnya itu adalah bahwa tari pendidikan dapat membangun koordinasi gerak tubuh, otak dan perasaan, meningkatkan kesadaran pada gerak tubuh dan pengembangan kreativitas pada anak.
Oleh karenanya dia mengusulkan tari pendidikan menjadi bagian penting untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran pada anak usia dini.