Prof. Robinson Situmorang: Peran Desain Pembelajaran Sangat Penting di Era MBKM

0
211

EDURANEWS, JAKARTA. Prof. Robinson Situmorang melakukan Orasi Ilmiah bertajuk “Aktualisasi Teknologi Pendidikan di Era Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka” di Aula Latief Hendraningrat (6/7). Orasi Ilmiah ini sekaligus mengukuhkan Prof. Robin  sebagai guru besar tetap bidang ilmu Desain Pembelajaran Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ. 

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di bidang pendidikan mengubah pembelajaran dan implementasinya di Abad 21. Kreativitas, berpikir kritis dan keterampilan karakter menjadi keterampilan yang mesti dimiliki peserta didik di abad 21. Termasuk keterampilan dalam bidang teknologi, media dan informasi.

Aktualisasi Teknologi Pendidikan dengan (MBKM) harus menjawab tantangan dan beradaptasi untuk mempersiapkan lulusan di era Revolusi Industri 4.0. MBKM menjadi instrumen anak muda untuk berdaya saing di masa depan. Perguruan tinggi dituntut untuk berperan memantik mahasiswa di MBKM. Kebijakan ini menjadikan mahasiswa menjadi subjek utama dengan keleluasan belajar yang  sesuai minat bakat.

Kebijakan MBKM, esensinya berpusat pada mahasiswa, di mana mahasiswa memenuhi target pembelajaran. Aktivitas perlu diselaraskan dengan kurikulum program studi. Maka MBKM seharusnya menjadi solusi atas tuntutan dan perubahan yang sangat cepat terjadi di dunia karir serta kesenjangan dengan dunia perkuliahan di Perguruan Tinggi. 

“Namun tidak mudah untuk implementasi,” ujar Prof. Robinson yang juga menekankan pada fungsi dosen dalam pembelajaran.

Amatan Prof. Robinson maka harus dilakukan pemetaan kurikulum yang harus memfasilitasi MBKM terkait dengan program studi. Melakukan kajian mata kuliah apa saja yang menjadi unggulan dan dapat dikembangkan dalam MBKM lalu dikonversi ke dalam SKS mata kuliah.

Desain Pembelajaran

MBKM menjadi tantangan bagi keilmuan Teknologi Pendidikan dan para praktisi teknolog pendidikan yang ada di Indonesia. Teknologi Pendidikan terkait dengan Inovasi terbaru dan bagaimana memproduksinya dengan program, jasa, konsultasi dan kegiatan lain dalam kaitannya dengan proses belajar.  Prof. Robinson memaparkan ada 5 Aspek Kawasan penting Teknologi Pendidikan yakni Perencanaan, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan dan Penilaian. 

“Perencanaan menjadi aspek yang sangat penting,” ujarnya. 

Desain Pembelajaran bertolak pada kehidupan nyata sekaligus teoritik empirik. Menurutnya pembelajaran dapat didesain dengan sistemik. Prosedur juga dapat menjabarkan secara analitik, perencanaan, pengembangan, pelaksanaan atau aplikasi dan penilaian proses penilaian ketepatan pembelajaran. 

Dapat dilihat potensi yang besar yang dapat dilakukan teknologi pendidikan di era MBKM, khususnya dalam lima kawasan Teknologi pendidikan. Dosen dan guru menjadi keharusan memiliki kompetensi desain pembelajaran yang akan mampu dalam rekayasa pembelajaran. 

“Peran desain pembelajaran dalam teknologi pendidikan sebagai proses rencana rinci sangat penting,” ujarnya.