Perumusan Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035, Profesor Komarudin: Harus Futuristik dan Berlandaskan Pancasila

0
450

EDURA NEWS, JAKARTA – Seminar nasional bertajuk “Peta Jalan Pendidikan Indonesia Menuju Tahun 2035” diselenggarakan di Aula Gedung University Training Center UNJ pada hari ini, 5 Mei 2021. Seminar ini adalah rangkaian dari acara Dies Natalis UNJ ke-57. Menghadirkan pemangku kebijakan dan tokoh pendidikan, acara ini bertujuan mendapatkan konsep-konsep strategis terkait pemaknaan Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 untuk menjawab tantangan nasional dan global.

Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 saat ini sedang digodok sampai menemukan konsep-konsep strategis. UNJ sebagai perguruan tinggi yang berfokus pada pendidikan merasa memiliki tanggungjawab untuk menghadirkan seminar nasional ini dalam rangkaian acara Dies Natalis yang ke-57.

Rektor UNJ Prof. Komarudin, M.Si dalam sambutannya menekankan pentingnya peta jalan pendidikan ini agar kebijakan bergerak dengan arah yang benar dan pasti. Setidaknya ada empat aspek penting yang patut dicermati dalam peta jalan pendidikan, yakni evaluasi, akses, keaktualan atau relevansi, dan mutu atau kualitas.

Lebih lanjut, menurutnya prinsip evaluasi pendidikan secara holistik menjadi aspek yang sangat penting untuk dikedepankan, sehingga peta jalan pendidikan dapat tersusun secara komprehensif.

“Peta jalan perndidikan harus bersifat futuristik dan berlandaskan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi dan jati diri bangsa,” ujarnya.

Selain itu, peta jalan pendidikan juga harus mengutamakan budi pekerti dan akhlak, penguasaan ilmu dan teknologi sebagai esensi pendidikan karakter. Penyusunan peta jalan pendidikan ini diharapkan sesuai dengan proyeksi perkembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) karena LPTK adalah institusi utama yang mengawal pendidikan.

Dalam memperoleh tujuan-tujuan tersebut, seminar nasional ini menghadirkan narasumber yang relevan. Sejumlah materi dibawakan oleh Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D sebagai dirjen DIKTI Kemendikbud, H. Syaiful Huda sebagai ketua Komisi X DPR-RI, Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd sebagai duta besar Indonesia untuk Uzbekistan, Prof. Drs. H. Ganefri, M.Pd., M.A sebagai rektor UPI, dan Prof. Dr. Hafid Abas, M.Pd sebagai ketua senat UNJ.

Acara juga disiarkan secara streaming di Zoom Meeting serta di kanal Youtube Universitas Negeri Jakarta dan Edura TV.

Setelah seminar nasional ini selesai, Prof. Komarudin, M.Si menyampaikan bahwa tim UNJ akan merumuskan atau menyintesiskan berbagai pemikiran yang terhimpun dari berbagai ahli.

“Perumusan ini akan didiskusikan kembali di episode kedua, hasilnya akan kami sampaikan kepada Mendikbudristek dan komisi X DPR-RI,” tuturnya sebelum menutup sambutan.