EDURANEWS, JAKARTA- Fakultas Ekonomi UNJ mengadakan seminar Nasional Kewirausahaan dan Pembelajarannya. Seminar ini menggandeng SMAN 1 Parung untuk menciptakan dan menumbuhkan cara pandang wirausaha di kalangan Siswa. Pembicara kunci di seminar ini adalah Prof. Dedi Purwana dan Muhammad Ikhwan.
Prof. Dedi Purwana menjelaskan mengenai bagaimana menumbuhkan cara pandang wirausaha. Wirausaha ini sejalan dengan Visi Indonesia 2045 yang akan menjadi lima besar negara yang memiliki perekonomian terbesar dunia.
Menurut Prof. Dedi Purwana karakteristik untuk bisa menjadi negara dengan perekonomian terbesar ada dua cara yang mesti di fokuskan. Pertama, memperkuat infrastruktur, Kedua, sumber daya manusianya dibuat unggul. Jika melihat pertumbuhan dan pendapatan perkapita, Indonesia mulai merangkak naik menjadi negara dengan pendapatan perkapita yang tinggi.
“Kata kuncinya kemampuan pemerintah menghasilkan sumber daya manusia yang unggul,” ujarnya.
SDM yang unggul tidak hanya dilihat dari latar belakang pendidikan tetapi juga memperbanyak wirausaha di Indonesia. Menurut data GEM infrastruktur yang mendukung minat wirausaha juga cukup naik signifikan.
“Program-program yang mendukung wirausaha di Indonesia cukup baik,” kata Prof. Dedi Purwana. Skor dari tahun ke tahun yang terus membaik untuk pendidikan wirausaha. Misalnya skor untuk entrepreneurial education at school yang memiliki skor 6.6.
“Saya optimis di tahun 2045 Indonesia meraih visinya,” kata Prof. Dedi Purwana yang merupakan profesor bidang pendidikan ekonomi.
Pertanyaan mendasar jika ingin menjadi negara terbesar perekonomian adalah apakah menjadi negara produsen atau konsumen. Faktor konsumsi masyarakat masih dominan bukan menjadi produsen. Ada beberapa potensi yang dapat dikembangkan seperti produk kuliner, musik, film dan usaha rintisan digital.
Benahi Sektor Pendidikan
Sektor pendidikan menjadi fokus yang perlu segera dibenahi. Terutama melihat dari generasi milenial yang akan menjadi tumpuan wajah ekonomi ke depan. Prof. Dedi Purwana menjelaskan mengenai generasi milenial ini yang memiliki usia produktif dan berani wirausaha. Dukungan digital mempengaruhi aktivitas yang berbasis digital terhubung media sosial dan memiliki jaringan lintas batas.
Pendidikan wirausaha pada dasarnya adalah mengelola sumber daya manusia. Jiwa wirausaha yang perlu dimiliki seperti inspiratif, berani menanggung resiko, fleksibel terhadap perubahan, memiliki kemampuan komunikasi, kreatif dan inovatif.
“Harus dibangun atmosfer wirausaha bagi siswa dan mahasiswa,” ucapnya.
Pada akhirnya setiap siswa dan mahasiswa mantap untuk berwirausaha. Pimpinan lembaga pendidikan menciptakan iklim yang berorientasi budaya entrepreneurship.
Manfaatkan Teknologi Informasi
Muhammad Ikhwan menyampaikan mengenai bagaimana melihat dan menyiapkan peluang usaha melalui teknologi informasi. Perubahan signifikan seiring terjadi dengan kemajuan teknologi informasi.
“Biasanya kita mengandalkan lapak dan toko,” ucap Muhammad Ikhwan mengawali pemaparan.
Sekarang bisnis dan wirausaha bisa mengandalkan marketplace daring yang hanya membutuhkan internet.
Untuk menjadi wirausaha di era digital dengan memperhatikan langkah-langkahnya. Muhammad Ikhwan menceritakan mengenai dua orang kakek dan satu sahabatnya. Pekerjaan dua orang kakek itu untuk menetap dan mancing di danau.
“Satu orang baru ikut dan memancing,” ucap Muhammad Ikhwan. cerita ini diambil untuk menjadi wirausaha digital tetapi sering melupakan langkah-langkahnya.
Google Trends salah satu aplikasi yang bisa gunakan untuk menganalisa sesuatu yang trending. Google Trends adalah layanan dari google yang menyediakan data dan grafik mengenai popularitas yang sedang terjadi di halaman pencarian google.
Tahun 2020 menandakan virtual meeting jarak jauh menjadi tren. Zoom pun menjadi salah satu perusahaan yang tumbuh padahal perusahaan ini sebelumnya ada di ujung kebangkrutan. Zoom menjadi tren dan mengangkat penghasilan perusahaan.
Menurut Muhammad Ikhwan Google Trend dapat menampilkan topik yang sedang banyak dibahas, mencari keyword yang sering dipakai dan membandingkan performa antar keyword. Google trend juga mudah digunakan bagi semua kalangan.
“Google Trend dibuat untuk masyarakat luas jadi tidak perlu kemampuan khusus,” kata Muhammad Ikhwan yang merupakan praktisi dan dosen Fakultas Ekonomi UNJ.
Selain Google Trend, Muhammad Ikhwan juga menjelaskan mengenai Google Sites yang merupakan tool yang digunakan untuk menciptakan costume website.
“Kelebihan Google Sites kita bisa lebih efektif membuat platform usaha digital,” ucapnya.
Google Sites juga gratis, mudah dibuat dan situs yang mudah dicari. Siswa dapat mempraktikan wirausahanya dengan memanfaatkan platform digital ini.