Prodi Doktor Ilmu Akuntansi UNPAD Gelar PKM Fokus Pada Peningkatan Kapasitas UMKM
EDURANEWS, BANDUNG-Program Studi (Prodi) Doktor Ilmu Akuntansi, Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran, Bandung gelar Program pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang fokus pada peningkatan kapasitas UMKM.
Kegiatan ini terlaksana di kantor Kadin Kota Bandung belum lama ini dengan tema “Inklusivitas Peningkatan Kapasitas UMKM untuk Pertumbuhan Berkelanjutan Melalui Penguatan Pembiayaan dan Literasi keuangan Berbasis Digital” yang bekerjasama dengan Pusat Investasi Pemerintah Kementerian Keuangan RI, Kadin Kota Bandung, dan PT. Pegadaian (Persero).
Menurut N. Heriyah selaku ketua pelaksana sekaligus mahasiswa program Doktor Ilmu Akuntansi mengatakan terselenggaranya kegiatan didasari oleh semangat memajukan UMKM khususnya di kota Bandung.
Menurutnya, pengetahuan penting bagi dunia UMKM seperti pencatatan keuangan, pelaporan keuangan maupun aspek permodalan masih menjadi problem yang belum terselesaikan.
Heriyah menambahkan bahwa hal ini perlu menjadi perhatian sekaligus dukungan kelembagaan untuk peningkatan kapasitas UMKM kedepannya.
“Jadi kami berkolaborasi dengan KADIN kota bandung, Pusat Investasi Pemerintah Kementerian Keuangan RI, serta pihak Pegadaian untuk bersama mengupayakan solusi atas problematika tersebut,” pungkasnya.
Menurutnya bahwa pemahaman bagi UMKM pada aspek pencatatan, pelaporan keuangan, maupun permodalan sangat berguna bagi pengajuan bantuan permodalan dalam skema non-bank.
“Sebenarnya yang unik kita mengarahkan UMKM untuk bantuan modal yang non-bankable, atas dasar itu gimana caranya nih kita bisa bantu UMKM tanpa mempersulit mereka,” ungkapnya.
Selain itu menurut Heriyah terdapat lima sektor bidang usaha dalam kegaitan baik seminar, pelatihan, dan pameran produk UMKM yakni fashion, makanan, minuman, handycraft, dan jasa.
Pada kesempatan itu juga Petrolis Nusa Perdana yang juga salah satu anggota panitia dan mahasiswa Doktor Ilmu Akuntansi, mengatakan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya sekedar pelatihan dan penguatan kapasitas, kegiatan ini juga memberikan bimbingan dan pendaftaran HAKI Merk produk/jasa mereka dengan berbagai penilaian dan pertimbangan bagi peserta terpilih.
Sementara itu Prof Harry Suharman Ketua program Studi Doktor Ilmu Akuntansi FEB UNPAD dalam sambutannya mengapresiasi bentuk kegiatan yang bersifat kolabroasi lintas sektor guna memperkuat kapasitas UMKM lokal.
Menurutnya sebagai akademisi, para mahasiswa Doktoral Ilmu Akuntansi harus bisa menjadi jembatan dan mendetailkan permasalahan UMKM serta dapat memetakan solusi strategis diantara pemerintah, UMKM dan sektor swasta seperti penyelenggaraan kegiatan PKM ini.
“Semua ini dilakukan agar UMKM kita bisa naik kelas dan berkembang dengan baik,” ungkapnya.
Dirinya berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan menjadi kerjasama yang berkelanjutan dari hal yang pertama kali dilakukan kembali setelah era COVID serta berlangsung spektakuler ini.
Selain itu juga, menurut Prof Wahyudin Zarkasyi dosen pengampu mata kuliah Kapabilitas Akademik Prodi Doktor Ilmu Akuntansi dalam sambutannya juga mengapresiasi kolaborasi dalam upaya peningkatakan kapasitas UMKM itu.
Dirinya mengatakan bahwa UMKM yang sebagian besar adalah usaha yang menopang ekonomi rumah tangga dan kebanyakan pelakunya adalah kaum wanita juga merupakan tonggak penting ekonomi nasional.
“Kalau kita tahu selama ini naik kelas bagi UMKM hanya sebatas ucapan saja, dan ini adalah bentuk pengimplementasian tersebut, dan sebagai akademisi ini bagian dari upaya menjembatani kolaborasi multi sektor,” pungkasnya.
Sementara itu, Ridwan Kurniawan sebagai Direktur Eksekutif KADIN Kota Bandung yang hadir pada acara ini menyambut baik kegiatan PKM yang sekaligus mengadvokasi kapasitas UMKM itu. Pihaknya juga akan terlibat dalam memfasilitasi berkaitan pengembangan UMKM serta membantu permodalan bagi UMKM terpilih dalam program tersebut.
“Semoga tidak berhenti di sini dan semoga program ini dapat bermanfaat bagi UMKM kedepannya,” tutupnya.
Sementara itu menurut Djoko Koes Hery Soeryanto dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan RI, mewakili Muhammad Yusuf Direktur Kerjasama dan Pembiayaan PIP pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa kendala saat ini bagi pelaku UMKM adalah bagaimana mekanisme membentuk badan legal yang dapat menerima skema permodalan investasi.
Hal ini menurutnya adalah bagian dari kurangnya akses pengetahuan untuk mengelola pencatatan maupun bentuk pelaporan hasil usaha secara tepat dan berkala sebagai pedoman penilaian usaha.
Dirinya berharap melalui kegiatan ini dapat menjadi jalan bagi pendampingan UMKM terutama di kota Bandung untuk dapat naik kelas dalam menjalankan usahanya kedepan.