EDURANEWS, JAKARTA-Program Studi Kosmetik, Perawatan Kecantikan, dan Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tengah mengembangkan lulur tradisional dan boreh pengantin yang juga akan jadi bahan pengabdian kepada masyarakat kepada pekerja Migran Indonesia di Singapura.
Atas dasar itu menurut Prof Neneng Siti Silfi Ambarwati yang juga selaku tim dosen pengabdian kepada masyarakat mengatakan warga Indonesia khususnya wanita yang menjadi Imigran di Singapura perlu mendapatkan wawasan berwirausaha.
Dirinya menambahkan wawasan perawatan kecantikan menjadi fokus utama yang akan diberikan selain berkaitan dengan bidang keilmuan juga berguna untuk membuka kesempatan kepada para pekerja migrant wanita Indonesia di Singapura dalam membuka peluang usaha mandiri.
Selain itu pengembangan perawatan kecantikan dengan bahan tradisional dan alami kata Prof Neneng saat ini memiliki tren konsumsi yang positif di kalangan masyarakat, ketimbang bahan sintetis kimia.
“Bidang kecantikan yang dimaksud lebih menjurus kepada perawatan badan dimana saat ini perawatan badan dengan rempah-rempah alami seperti lulur dan boreh menjadi pilihan masyarakat dalam meningkatkan kecantikan dan kulit,” ungkapnya saat di wawancarai oleh tim Eduranews di laboratorium Prodi Kosmetik, Perawatan Kecantikan dan Pendidikan Tata Rias kampus UNJ (08/08).
Selain itu menurut Nurul Hidayah yang juga sebagai tim dosen PKM mengatakan tujuan pengabdian masyarakat tidak hanya ditujukan pada Pekerja Migran Indonesia namun juga akan diberikan pada masyarakat lokal di Singapura, hal ini bertujuan agar masyarakat lokal juga mengenal perawatan badan yang dapat memberi sensasi rileksasi untuk keseimbangan badan, jiwa dan pikiran.
Menurut Nurul Hidayah bahwa manfaat dari boreh yang dibalurkan di tubuh tidak hanya sekedar mempercantik badan namun juga dapat memberikan efek pengobatan pada penyakit ringan seperti masuk angin, flu dan pegal-pegal dengan perawatan boreh.
Menurutnya hal itu menjadi prioritas dan perhatian para dosen untuk saling berbagi pengetahuan dan melakukan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka memberi pengetahuan dengan pembekalan kewirausahaan pada bidang perawatan kecantikan dengan pemanfaatan bahan alami.
“Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2024 di Gayatri Beauty Academy dan Dream Institute Singapura yang juga merupakan mitra Program Studi karena banyak menampung pekerja wanita Indonesia di Singapura,” ungkapnya.
Tambahan informasi juga diberikan dari Mari Okatini Armandari yang juga terlibat sebagai anggota tim PKM mengatakan bahwa perawatan kecantikan yang akan dikembangkan adalah lulur pengantin tradisional dan boreh pengantin untuk perawatan kulit.
Dirinya menambahkan bahwa kegiatan ini juga sepenuhnya didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat universitas Negeri Jakarta melalui skema PKM-Kolaboratif Internasional anggaran Tahun 2024 sebagai pengembangan sediaan bahan kosmetik.
Dirinya menabahkan bahwa ada beberapa bahan yang akan dikembangkan dan dijadikan model pelatihan bagi para tenaga kerja wanita Indonesia di Singapura. Dirinya mencontohkan seperti temu giring atau curcuma heyneano, ekstrak kenanga, minyak daun kulit buah jeruk purut, krangean, dan kemuning atau murraya yang kesemuanya itu mengandung minyak atsiri dan berguina untuk kesehatan perawatan kecantikan dan kesehatan kulit.