EDURANEWS, JAKARTA. Pagi itu puluhan guru dari SDN Jatinegara 01 dan 03 memadati ruangan di lantai 2 SDN Jatinegara Kaum 01 (11/06). Beberapa dari mereka terlihat begitu serius membaca buku cerita yang sudah disediakan. Mereka membolak-balik buku yang mereka pegang, sesekali mereka tertawa dan berbincang dengan guru lainnya.
Pak Ries yang merupakan guru seni rupa adalah salah satu guru yang begitu antusias membaca buku cerita itu. Ia sangat penasaran dan sering meminjam buku lainnya dari guru-guru untuk dibaca.
Ia tertarik karena buku cerita betawi yang disusun Dr. Linda Zakiah tidak hanya menyajikan cerita yang baik tetapi juga memiliki gambar-gambar yang sangat bagus. Menurutnya buku ini sangat cocok untuk anak-anak sekolah dasar.
Kegiatan pagi itu merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang diinisiasi oleh Dr. Linda Zakiah dengan tajuk “Pendampingan Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal Media Buku Cerita Budaya Betawi Sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Guru di SDN Jatinegara Kaum 01 dan 03 Jakarta Timur. Para pesertanya adalah gabungan dari guru-guru SDN Jatinegara Kaum 01 dan 03.
Dalam sambutannya Kepala Sekolah SDN Jatinegara 01 Pak Umar menerangkan bahwa kegiatan ini akan membantu guru-guru dalam pendidikan lingkungan dan budaya di Jakarta.
“Sekolah kita berada di Jakarta tentu harus tahu budaya betawi” ujarnya.
Pendampingan Guru
Pendampingan guru di SDN Jatinegara 01 dan 03 lewat media buku cerita budaya ini sangatlah penting. Karena selain memperkenalkan budaya betawi lewat media interaktif, Dr. Linda Zakiah juga menjelaskan filosofi yang terkandung dalam setiap peristiwa budaya betawi di setiap buku yang dibuatnya.
Dr. Linda Zakiah menjelaskan bahwa masyarakat memang mengetahui peristiwa budaya betawi seperti Nyorog palang pintu atau Ondel-Ondel, namun belum tentu mengetahui filosofi yang terkandung dalam Nyorog palang pintu atau Ondel-Ondel.
“Jadi di buku cerita ini bisa digunakan dalam pembelajaran di kelas untuk memperkenalkan budaya betawi yang memiliki filosofi,” jelasnya.
Dalam pendampingan Dr. Linda Zakiah juga menjelaskan secara komprehensif dan mendetail bagaimana proses pembuatan buku ini. Ia menjelaskan buku ini akan sangat membantu guru-guru dalam memperkenalkan budaya betawi yang terintegrasi dengan pelajaran-pelajaran seperti Pendidikan Kewarganegaraan.
Buku ini pun begitu kaya dengan cerita yang penuh dengan nilai-nilai multikulturalisme dari segi cerita dan penokohan. Ia berharap guru-guru dapat menerapkan pembelajaran berbasis kearifan lokal sebagai implementasi kurikulum merdeka.
Selain buku cetak, Dr. Linda Zakiah juga telah menyediakan buku digital yang lebih lengkap yang dapat digunakan oleh guru-guru. Dalam buku digital itu Dr, Linda menyediakan bahan bacaan yang interaktif bagi siswa. Sehingga kelas tidak akan membosankan karena disediakan pelbagai permainan interaktif.
Pak Ries peserta pendampingan menjelaskan buku cerita ini begitu lengkap terutama yang berbentuk digital dan akan menarik bagi anak-anak dari segi gambar, permainan dan pertanyaan-pertanyaan atau soal yang unik dan interaktif.
“Anak-anak bisa belajar pantun, budaya dan terakhir toleransi keragaman budaya,” terangnya.