UNJ Gagas Dialog Kebangsaan Mengusung Tema Indonesia Unggul 2045

0
47
Foto: Rektor UNJ Prof Komarudin berfoto bersama narasumber dan mahasiswa UNJ.

EDURANEWS, JAKARTA-Universitas Negeri Jakarta selenggarakan seminar kebangsaan beretema “Indonesia Unggul 2045” di Aula Maftuchah Yusuf, Kampus UNJ (24/01).

Dalam samutannya Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof Sarkadi menyebut kegiatan dialog kebangsaan dengan menghadirkan narasumber dari perwakilan pasangan calon presiden dan wakil presiden adalah upaya untuk menguliti gagasan, visi dan misi para calon pemimpin Indonensia masa depan.

“Semoga acara berjalan khidmat dan mengajak mahasiswa untuk bertanya dan mengkritisi program maupun gagasan oleh masing-masing perwakilan calon presiden dan wakil presiden,” ungkapnya.

Foto: Rektor UNJ Prof Komarudin berfoto bersama sebelum diskusi kebangsaan bertema Indonesia Unggul 2045 di kampus UNJ.

Seminar kebangsaan itu dihadiri oleh Muhammad Iqbal selaku perwakilan pasangan calon Presiden dan Wakil presiden nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serta Aryo Seno Bagaskoro politisi muda selaku perwakilan paslon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfid MD.

Sementara itu menurut Rektor UNJ Prof Komarudin dalam sambutannya menyebut dengan kegiatan ini diharapkan para mahasiswa dapat mengulik gagasan dari masing-masing perwakilan paslon.

“Karena ini tahun politik maka kita hadirkan saja tokoh nasional agar mahasiswa memahami secara langsung, bagaimana visi dan misi para paslon, “ungkapnya.

Pada kesempatan itu rektor UNJ juga bercerita bahwa sebagai lembaga pendidikan IKIP Jakarta sebelum menjadi nama UNJ memiliki sejarah penting terutama dalam keterlibatannya dengan gerakan mahasiswa dan menjadi pelopor gerakan mahasiswa.

Dirinya mengungkapkan militansi menjadi spirit utama tumbuhnya gerakan mahasiswa. Oleh sebab itu Prof Komarudin mengajak para mahasiswa untuk tidak lelah dan tetap semangat dalam menjaga marwah bangsa serta Universitas.

Sementara itu M. Iqbal dalam paparannya mempertanyakan konteks hilirisasi digital yang digaungkan paslon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang keren secara bahasa tetapi kosong secara makna.

Selain itu dirinya menyoroti masalah ketidakadilan yang terjadi oleh bangsa Indonesia, terutama soal kebebasan berpendapat yang mengalami belenggu.

“Dengan ini kami dari pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mengajak perlunya perubahan dari tata kelola pemerintahaan saat ini,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu M. Iqbal juga menyayangkan perwakilan paslon 02 yang tidak hadir dalam diskusi akademik tersebut.

Dalam paparannya M. Iqbal juga banyak membahas mengenai program kerja, visi dan misi dari paslon nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Selain itu dalam paparannya Aryo Seno Bagaskoro menyoroti langkah politik pemuda saat ini yang menurutnya jangan sampai terjebak pada narasi kosong tanpa makna yang banyak berseliweran di media sosial.

Dirinya menyoroti hari ini narasi anak muda yang sangat banyak hanya di jadikan tunggangan politik tanpa ada substansi dan gagasan yang jelas.

Kata dia seharusnya anak muda tampail membawa gagasan, narasi dan pikiran yang memiliki arti.

“Tahun 2028 kita akan memasuki 100 tahun sumpah pemuda, dan itu waktu yang tidak lama, mari rebut kembali spirit sumpah pemuda yang pernah digaungkan,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu Aryo Seno juga memberi paparan program, visi dan misi paslon nomor urut 03 Ganjar Pranowo bersama Mahfid MD terutama dalam mendukung Indonesia Indonesia unggul Tahun 2045.

Pada kesempatan itu dirinya juga mengapresiasi adanya ruang diskusi antar pasangan calon yang dihadirkan di kampus UNJ, dan mengajak para pemilih muda agar memahami secara mendalam visi, misi dan gagasan dari masing-masing pasangan calong presiden dan wakil presiden sebelum memilih.