EDURANEWS, JAKARTA-Dosen Program Studi PPKN Universitas Negeri Jakarta Dr. Yasnita M. Si mengungkapkan pentingnya membentuk masyarakat berbudi pekerti tinggi dalam kehidupan dilingkungan sehari-hari.
Hal ini yang menjadi motivasi kuat dirinya dalam melakukan pengabdian masyarakat melalui pembiasaan menggunakan tiga kata ajaib dalam kegiatan bertema “Penguatan Civics Skill Melalui Pembiasaan Menggunakan 3 kata Ajaib Dalam Pengasuhan Anak” bersama kader PKK di RW 03 Keluraha, Jatinegara kaum, jakarta Timur (11/06).
Menurut Yasnita hadirnya kegiatan itu bermula dari kegelisahannya atas menurunnya perilaku sopan santun di kalangan masyarakat dan anak-anak khususnya dengan hilangnnya tiga kata ajaib seperti maaf, tolong, dan terima kasih.
Menurutnya tiga kata tersebut merupakan fondasi bagaimana menumbuhkan karakteristik masyarakat berbudi pekerti tinggi, serta cerminan masyarakat yang memiliki nilai sopan santun.
Yasnita menyebut perlunya pembentukan aktor sosial di level warga masyarakat terutama kalangan ibu rumah tangga agar dapat mendesimenasikan perilaku berbudi pekerti tinggi yang dimulai dari keluarga hingga meluas ke memasyarakat.
Oleh sebab itu kegiatan pembekalan ini dilakukan melalui metode Training of Trainer (ToT) yang dilakukan bersama 25 ibu rumah tangga dari berbagai latar belakang seperti kader PKK, kader Jumantik, kader Dasawisma dan guru PAUD.
Salah seorang peserta ToT Ibu Ernawati mengatakan kegiatan sederhana ini seolah me-recharge kembali otak dan pikiran untuk mulai melakukan hal-hal yang sangat kontributif untuk masyarakat.
“Senang rasanya bisa melakukan kegiatan yang positif dan baik ini, kegiatan ini tidak hanya memberikan edukasi, namun juga menjadi ruang silaturrahmi.” ungkapnya.
Bertindak selaku Narasumber dalam kegiatan ini adalah Dr. Yasnita, M.Si., dan Nurul Laily Al-Arsyandi, S.Pd. Pelatihan untuk para Calon Pelatih dilakukan secara interaktif dengan melibatkan seluruh peserta secara aktif.
Nurul Laily memberikan penguatan tentang pentingnya pembiasaan menggunakan 3 kata ajaib dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan sosial masyarakat.
Sementara itu Yasnita melakukan fasilitasi dan pendampingan dalam diskusi, simulasi, dan contoh-contoh kasus yang relevan, agar peserta dapat mengaitkan pengalaman dengan konsep yang dibahas.