Prof Avanidhar Subrahmanyam Paparkan Risiko Trading Pada Kuliah Kehormatan UNJ

0
143
Foto Zoom: Profesor Avanidhar Subrahmanyam (kanan) saat memberikan kuliah kehormatan pada forum Economic Expo 2022 dalam rangka merayakan dies natalis ke-17 Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta

Eduranews, Jakarta-Pengajar dari University of California, Los Angeles (UCLA) Profesor Avanidhar Subrahmanyam menggarisbawahi risiko penggunaan marjin trading pada instrumen derivatif. Menurutnya, hal itu menjadi pedang bermata dua bagi investor.

“Dapat menguntungkan, juga dapat merugikan,” kata Subrahmanyam, saat menjadi pembicara dalam kuliah kehormatan yang digelar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), akhir pekan lalu.

Baca Juga: FE UNJ Undang Profesor Keuangan Erasmus University, Kupas Investasi Berkelanjutan

Kuliah kehormatan ini merupakan rangkaian kegiatan Economic Expo 2022 dalam rangka merayakan dies natalis ke-17 Fakultas Ekonomi UNJ.

UNJ menyelenggarakan Economic Expo 2022 dengan menghadirkan seri seminar internasional yang mengundang sejumlah pembicara dari universitas terkemuka di dunia.

Pada kuliah kehormatan yang diadakan secara daring ini, Subrahmanyam menyampaikan makalah bertema “Leverage Derivatif: Sebuah Pedang Bermata Dua”. Selama 45 menit dia memaparkan hasil studi empiris tentang penggunaan marjin trading pada instrumen derivatif yang dapat menjadi pedang bermata dua bagi investor.

“Bagi investor yang memiliki skill, utang atau leverage dapat meningkatkan return melalui market dengan timing yang tepat,” kata dia.

Sebaliknya, bagi investor yang tidak punya keaahlian, leverage tersebut justru malah akan memperbesar kerugian. “Karena adanya preferensi untuk gambling,” ujar dia.

Subrahmanyam juga menjelaskan bahwa secara mayoritas, penggunaan utang pada investasi di pasar derivatif akan menurunkan kinerja investor. Hal ini juga membuat return yang diterima investor lebih bervolatilitas.

“Utang adalah pedang bermata dua,” ujarnya.

Pada seminar yang dimoderatori oleh Mitsalina Tantri tersebut, dia menyarankan agar pemerintah suatu negara membuat peraturan maupun pembatasan utang. Pembatasan itu pun harus disertai dengan peringatan akan risiko dari utang tersebut.

Rangkaian seminar internasional ini terselenggara berkat kolaborasi UNJ dengan dua perguruan tinggi lainnya, yakni Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya; dan Fakultas Bisnis Universitas Katholik Widya Mandala Surabaya. Tema besar seminar ini adalah “Bersinergi dalam Keberagaman, Semangat, dan Inovasi”.

Seri seminar ini menghadirkan sejumlah pembicara sebagai berikut:
1. Prof Mohd Nazari Ismail dari Universitas Malaya, Malaysia, pada Jumat, 1 April 2022;
2. Prof Joseph Cherian (NUS Business School) pada Selasa, 5 April 2022;
3. Prof Avanidhar Subrahmanyam (University of California, Los Angeles), Sabtu, 9 April 2022;
4. Prof Mathijs van Dijk (Erasmus University), Selasa, 12 April 2022;
5. Prof Jo-Ann Suchard (Universitas New South Wales, Sydney), Jumat, 15 April 2022; dan
6. Prof Raghavendra Rau (Cambridge University), Sabtu, 16 April 2022.