Raker UNJ, Rektor Sampaikan Pentingnnya Kapasitas dan Kapabilitas Kinerja

0
145
Foto: Rektor UN Profesor Komarudin menyampaikan sambutan Rapat Kerja UNJ 2022

Eduranews, Jakarta-UNJ selenggarakan rapat kerja mengusung tema  “Optimalisasi Target Capaian UNJ  Tahun 2022 Menuju Kemandirian” secara daring terbatas dan luring (07/03).

Pada rapat kerja itu, Rektor UNJ Profesor Komarudin fokus sampaikan misi UNJ dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas kinerja UNJ.

“Kapabilitas dan kapasitas terciri dalam dua hal pertama unit kerja dimana tiap-tiap unit memeperhatikan kinerja dosen agar produktifitas akademik dan semangat akademik terus tumbuh dan tendik hrus terus memiliki kinerja yang baik,”tegasnya.

Menurut Prof Komarudin, saat ini LPTK menghadapi tantangan terutama dalam hal “kurang dilirik” karena program pendidikan tidak dapat menyentuh langsung pada pembinaan guru.

“Bahkan PPG (Pendidikan Profesi Guru) akan diserahkan pada organisasi lain,”katanya.

Lebih lanjut menurut Rektor UNJ, kurangnya kepercayaan pada LPTK harus diimbangi dengan perbaikan dalam peningkatan kapasitas dan kapabilitas kinerja LPTK.

Dengan kenyataan itu, Rektor UNJ berinisiatif membentuk pusat pengembangan dan pendidikan di UNJ. Kenyataan itu juga menjadi catatan bahwa LPTK dapat berperan memperluas pengembangan laboratorium pendidikan.

Berefleksi atas kemampuan UNJ dalam membina desa wisata yang diinisiasi oleh program studi Pariwisata UNJ dan masuk dalam tiga besar desa wisata nasional di desa Cisaat, Subang, Jawa Barat. Rektor optimis UNJ dapat membangun boarding school di desa binaan tersebut.

Kenyataan itu kata Rektor UNJ mendapat sambutan positif dari masyarakat maupun kepala desa.

“Dengan capaian tersebut, tentu UNJ dapat menjadikan kawasan Subang sebagai pusat pengembangan dan pendidikan,”katanya.

Rektor UNJ berharap gagasan dan terobosan tersebut dapat mengembalikan kepercayaan LPTK.

“Kalau ini bisa dikembangkan dan bisa eksis maka pemangku kepentingan bisa percaya kepada kita dan LPTK,”tegasnya.

Rektor UNJ juga menyampaikan peran penting rapat kerja UNJ dalam rangka memusatkan pemikiran dan gagasan dalam memikirkan perencanaan dan kinerja satu tahun kedepan dengan kegiatan review dan melakukan penyusunan program kerja.

Rektor berharap rapat kerja tersebut dapat menjadi acuan kerja demi tercapainya hasil kerja yang terstruktur dan terukur, serta mendapatkan hasil yang maksimal dalam penilaian IKU (indeks kerja utama).

Rektor UNJ juga menghimbau agar tata kelola dan sistem informasi dapat menjadi perhatian kinerja UNJ.

Menurut Rektor UNJ, tata kelola dan sistem informasi adalah bagian penting terutama saat ini UNJ akan memasuki transformasi Universitas menjadi PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum).

“Tata kelola dan sistem informasi penting sekali karena kelemahan UNJ dari tahun lalu tarkait tata kelola dan sistem informasi,”katanya.

Rektor UNJ berharap tata kelola dan sistem informasi akan terus dikembangkan dan menjadi perhatian.

Baca Juga: UNJ selenggarakan Sosialisasi Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Negeri Jakarta Tahun 2022

Menurut Totok Bintoro Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UNJ menyebut liga IKU 2020 UNJ masih masuk posisi 8 dari 10 besar. Menurutnya, tahun ini untuk sementara karena belum final UNJ berada pada posisi 13.

Totok Bintoro berharap rapat kerja ini juga dapat menghasilkan strategi agar pada liga IKU posisi UNJ harus berada pada posisi terhormat.

Menurut Prof Tjitjik Srie Tjahjandarie, Ph.D, Plt Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek dalam diskusinya menyampaikan tiga hal penting terkait masa depan Perguruan Tinggi terkait transformasi pendidikan tinggi, otonomi Pendidikan Tinggi, dan Kolaborasi Perguruan Tinggi yang menurutnya hal tersebut merupakan solusi menghadapi masa depan dari masyarakat global saat ini.

Prof Tjitjik pada kesempatan itu juga menyampaikan pentingnya orientasi pendidikan pada kemampuan memecahkan masalah, keterampilan kognitif, dan keterampilan sosial menjadi semakin penting.

“Kebanyakan pekerjaan akan mengalami perubahan dalam hal penguasaan keterampilan,”katanya.

Menurut Prof Tjitjik kemampuan memecahkan masalah, keterampilan sosial, proses, dan sistem adalah keterampilan yang paling dicari serta sebagai keterampilan inti  pada pekerjaan masa mendatang.

Pada kesempatan itu Prof Tjitjik juga berharap peran LPTK yang harus juga mampu mengedepankan riset pendidikan yang tidak hanya menjadi keunggulan akan tetapi juga menjadi karakteristik Perguruan Tinggi.