EDURANEWS, Jakarta- Rektor UNJ berserta Wakil Rektor dan segenap civitas akademika UNJ lakukan senam SICITA (Senam Indonesia Cinta Tanah Air) perdana di Gelanggang Olahraga (GOR) UNJ (14/01).
Senam modern dan kekinian itu secara khusus dirancang oleh ahli senam kenamaan Universitas Negeri Jakarta Fahmy Fachrezzy, dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ sekaligus Coach and Official Gymnastic Indonesia serta dengan kombinasi aransemen musik senam dari UNJ.
Rektor UNJ, Profesor Komarudin menyebut pengenalan senam SICITA sebagai wujud bakti Universitas kepada masyarakat Indonesia terutama dalam mengolahragakan masyarakat melalui senam agar masyarakat dapat hidup sehat dan mendapatkan manfaat kebugaran.
“UNJ sebagai kampus pendidikan sudah seharusnya memiliki kewajiban menyehatkan masyarakat Indonesia, salah satunya melalui pengenalan senam Indonesia cinta tanah air,”tegasnya.
Baca Juga: Pekan Senam UNJ Sehat, Senam Adaptasi Masa pandemi
Rektor UNJ menyebut, saat ini UNJ-khususnya Fakultas Ilmu Keolahragaan berkomitmen menjadi penggerak olahraga bagi masyarakat.
Hal itu juga menjadi catatan sejarah perjalanan para pakar keolahragaan dari FIK-UNJ sebagai agen penggerak olahraga dalam dunia pendidikan maupun masyarakat.
“UNJ jawaranya olahraga harus bisa memberikan kontribusi terbesar dan terbaik bagi masyarakat Indonesia dan khususnya DKI Jakarta sebagai home base UNJ,”katanya.
Rektor UNJ juga menyebut penyelenggaraan senam SICITA merupakan unsur penting dalam suksesi Desain Besar Olahraga Nasiaonal (DBON) dalam rangka mengolahragakan masyarakat.
“UNJ memiliki kontribusi penting dalam suksesi DBON karena pakar dan ahli olahraga banyak terlibat disana,”katanya.
Rektor UNJ berharap senam SICITA dapat memasyarakat seperti senam kesegaran jasmani (SKJ) tahun 1980-an serta menghimbau untuk seluruh civitas akademika UNJ menggunakan senam SICITA dalam melakukan senam.
Senam Konsentrasi Tinggi
Perancang senam SICITA Fahmy Fachrezzy menyebut, tiga aspek penting yang terkandung dalam senam SICITA yaitu melibatkan aspek psikomotorik, afektif dan kognitif. Menurutnya, ketiga aspek tersebut menjadi kunci penting rancangan senam SICITA.
Fahmi berharap, kehadiran senam SICITA dapat menjadi bagian dari senam masyarakat, untuk itu, rancangan senam SICITA dibuat mudah dan tidak terlalu cepat.
“Gerakan tidak boleh susah dan tidak boleh terlalu cepat, senam ini diperuntukan bagi semua umur dan tentunya senam tersebut didesain agar orang dapat menikmati gerakan senam,”tegasnya.
Rektor UNJ setelah melakukan tes perdana senam SICITA juga menyebut konsetrasi tinggi diperlukan dalam menikmati senam SICITA. Itulah sebabnya, Rektor UNJ juga menyarankan tutorial senam UNJ harus dibuat agar dapat dipraktekan secara bertahap oleh masyarakat luas, khususnya civitas akademika UNJ.