Prof. Herlina: WLA dan Metakognisi Model Belajar Bahasa Inggris Pendidikan Dasar

0
230
Foto: Prof. Dr. Hj. Herlina, M.Pd memberikan orasi ilmiah pada pengukuhan guru besarnya di Aula ALief Hendraningrat Kampus UNJ.

EDURANEWS, Jakarta- Prof. Herlina dikukuhkan sebagai guru besar tetap Universitas Negeri Jakarta di Aula Latief Hendraningrat, Universitas Negeri Jakarta (14/12).

Dalam pengukuhannya itu, Prof Herlina beri orasi ilmiah bertema “”Whole Language Approach sebagai Preferensi dalam Peningkatan Kualitas Prmbelajaran Bahasa Inggris Melalui Pemikiran Metakognitif.”

Prof. Herlina menjelaskan whole language approach (WLA) serta pemikiran metakognitif sebagai solusi yang sesuai bagi pembelajar pemula bahasa inggris. Menurutnya, setiap keterampilan pembelajaran bahasa inggris mesti diajarkan secara terintegrasi.

Pendekatan WLA dengan mendukung pemanfaatan beragam materi pembelajaran merupakan model yang menawarkan pendekatan terpadu untuk pengajaran english as a foreign language (EFL) serta dapat beradaptasi dengan berbagai

Sementara metakognitif mengenai apa yang diketahui dan tidak, dalam konteks pembelajaran, siswa mengetahui bagaimana untuk belajar, mengetahui kemampuan/modalitas yang dimiliki dalam belajar dan mengetahui strategi belajar yang efektif.

“Pemikiran WLA dan metakognitif dalam proses penguasaan bahasa dapat menjadi strategi dalam belajar,” tegasnya.

Prof. Herlina memyebut aspek penting dari model pembelajaran WLA menekankan peran penting kolaborasi pembelajaran antara siswa satu dengan siswa lain dan juga guru, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan evaluator pembelajaran.

Tentu dalam konteks Indonesia, konsep whole language approach di ajarkan berdasarkan tiga dimensinya yaitu 1) fokus pada pengayaan kosakata bahasa inggris untuk siswa SD. 2) Penguasaan literasi bahasa selain bahasa inggris. 3) menguasai taksonomi, kognitif, afektif, dan pskomotorik

Disamping itu, kombinasi dalam metode WLA menjadi penting menurut prof. Herlina seperti halnya menulis menjadi bagian integral dari kegiatan membaca, berbicara dan mendengarkan.

Untuk itu, menurut Prof. Herlina bahwa kombinasi model pembelajaran whole language approach dengan pemikiran metakognitif layak dipromosikan pada pembelajaran bahasa inggris tingkat sekolah dasar dan jenjang lainnya.

Meski pelajaran bahasa inggris pada tingkat pendidikan dasar hanya sebagai muatan lokal. Akan tetapi, menurut Prof. Herlina banyak sekolah dasar yang memberikan prosi bahasa inggris sejak kelas pertama agar tidak kehilangan minat orang tua.

Prof. Herlima juga telah melakukan penelitian mengenai pendekatan WLA itu, menurutnya, proses pembelajaran bahasa inggris berbasis WLA mampu meningkatkan kompetensi siswa dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

“Pendekatan ini memawarkan manfaat dari dukungan belajar beragam materi secara terpadu,”tegasnya.