EDURA NEWS, JAKARTA – Pengalaman belajar di luar kampus menjadi hal yang ingin diberikan kepada mahasiswa melalui kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Pada 11 Mei 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) atau Beasiswa Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia. Program ini membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri selama 1 semester.
IISMA merupakan salah satu program Direktorat Belmawa untuk mendukung internasionalisasi pendidikan tinggi Indonesia dengan konsep mobilisasi mahasiswa Indonesia ke perguruan tinggi luar negeri. Mahasiswa bisa mengambil 3-4 mata kuliah dari 10 mata kuliah yang ditawarkan oleh perguruan tinggi di luar negeri selama 1 semester.
Pendaftaran program ini dibuka sejak hari ini (11 Mei 2021) sampai 22 Mei 2021. Program ini diharapkan akan meningkatkan wawasan dan kompetensi bagi mahasiswa Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan TInggi Kemendikbudristek Nizam dalam acara peluncuran program IISMA mengatakan bahwa visi dari IISMA ini adalah untuk mengakselerasi mahasiswa S1, untuk memperkuat dan membawa mahasiswa belajar di kampus ternama di dunia sehingga mendapatkan pengalaman luar biasa, meningkatkan kepercayaan diri, dan membangun persahabatan internasional.
“Selain itu kita juga berharap platform atau kerja sama ini juga memperkuat kerja sama internasional antara perguruan tinggi di Indonesia dan perguruan tinggi ke luar negeri,” lanjut Nizam.
Kemudian Menteri Kemendikbudristek Nadiem Makarim menyampaikan bahwa salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam dunia kerja adalah mentransformasi sistem pendidikan tinggi agar lebih relevan dengan dunia di luar kampus. Transformasi sistem tersebut telah disediakan oleh kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, salah satu programnya adalah IISMA.
“Hadirnya program Beasiswa Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia merupakan bibit dari kerja sama global tersebut. Dengan mengikuti program ini, mahasiswa yang memenuhi syarat terlepas dari latar belakang dan asal perguruan tinggi akan mendapatkan kredit dari perguruan tinggi luar negeri yang menjadi mitra,” jelas Nadiem Makarim.
Jumlah perguruan tinggi mitra yang terlibat dalam program ini telah mencapai 73 perguruan tinggi dari 28 negara. Dengan jumlah yang cukup banyak di awal tersebut, Nadiem Makarim sangat optimis akan kelanjutan program ini di masa depan.