Komunitas 1001 Buku Menyebarkan Budaya Literasi ke Pelosok Negeri

0
1641
Foto: Akun Instagram @1001buku

EDURANEWS, JAKARTA: Berawal dari keprihatinan atas terbatasnya akses sebagian anak Indonesia dengan buku-buku berkualitas, lahirlah Komunitas 1001 Buku. Pada Mei 2002, Upik Djalins, Santi Soekanto, dan Ida Sitompul membentuk komunitas ini.

Dimotori oleh relawan dengan keterlibatan komunitas, kegiatan untuk meningkatkan minat baca dan budaya baca anak Indonesia ini dilakukan melalui terbukanya akses pada bacaan berkualitas.

Komunitas 1001 Buku mengumpulkan buku-buku dari masyarakat. Setelah itu mereka melakukan penyortiran, buku untuk anak dan untuk dewasa yang layak dibaca dipilih. Setelah proses tersebut, buku-buku didistribusikan ke berbagai wilayah di Indonesia.

Kegiatan ini disebut sort-pack-distribute (SPD). Biasanya dilakukan rerata sebanyak 13 kali dalam setahun.

Salah satunya cara pengumpulan buku adalah melalui ditempatkannya kotak-kotak (book drop box) di berbagai lokasi strategis. Masyarakat bisa menyumbangkan buku yang ingin mereka sumbangkan di sana.

Semua taman bacaan anak juga dapat mendaftarkan diri untuk menjadi jaringan 1001 Buku setelah memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Ketentuan tersebut bisa dilihat di Facebook Group 1001buku.

Baca Juga: Rumah Daulat Buku (Rudalku), Wadah Gerakan Literasi Eks Napiter

Saat ini, jaringan 1001 Buku berjumlah 914, berada hampir di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Jabodetabek, Jawa Timur, Jawa Tengah, Aceh hingga Kalimantan.

Dilansir dari mediaindonesia.com, Tim Jaringan Taman Baca & Distribusi Buku Yayasan 1001 Buku, Muhamad Akbar, mengatakan setiap tahunnya 1001 Buku bisa mendistribusikan buku sampai belasan ribu eksemplar.

Bahkan pada tahun lalu, Komunitas 1001 buku mendistribusikan sekitar 15 ribu buku ke berbagai daerah dan rata-rata pengiriman per tahun mencapai belasan ribu eksemplar.

Tidak hanya menampung buku dan mendistribusikannya, Komunitas 1001 Buku juga melakukan berbagai kampanye untuk menggerakan budaya literasi.

Selain itu, komunitas ini membuka taman bacaan bernama Rumah 1001buku yang menjadi wadah rujukan taman baca anak di seluruh Indonesia.

Sumber: mediaindonesia.com