EDURANEWS, JAKARTA-Rektor Universitas Negeri Jakarta Prof Komarudin pimpin kegiatan pelepasan mahasiswa asal program studi Pendidikan Masyarakat yang mengikuti kegiatan proyek kemanusiaan MBKM di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Malaysia di Ruang Sidang Fakultas Ilmu Pendidikan, Kampus UNJ (01/11).
Menurut Prof Komarudin proyek kemanusiaan ini merupakan kegiatan yqang dinisiasi oleh Majelis Rektor Perguruan Tinggi Indonesia (MRPTI) yang dirinya sebut merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Menurut Prof Komarudin program ini merupakan pertama terselenggara dan memberi fokus perhatian pada bidang pendidikan bagi pekerja migrant Indonesia di Malaysia.
Rektor UNJ juga berpesan kepada para mahsiswa dan tim dosen yang berangkat agar terus menjaga nama baik almamater dan terus berkontribusi memberikan dharma bakti terbaik bagi semasama manusia.
“Jadi kuncinya berikan yang terbaik,” ungkapnya.
Rektor UNJ berharap kegiatan ini diharapkan memberi pengalaman pembelajaran dan pendidikan berharga terutama sebagai bekal menuju daya saing Perguruan Tinggi yang lebih baik.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Ifan Iskandar M. Hum menyebut kegiatan ini akan terlaksana selama dua bulan dari mulai November awal hingga Desember Akhir 2023.
Menurutnya kegiatan ini juga merupakan bagian dari program MBKM, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kelangsungan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Rasa Kemanusiaan
Nurul Azima da Malika Alanna dua mahasiswa yang terlibat dalam proyek kemanusiaan MBKM ini menyebut keterlibatannya termotivasi oleh dorongan rasa kemanusiaan yang peroleh dalam seminar terutama soal kondisi pekerja migrant gelap asal Indonesia di Malaysia.
“Saya pernah terlibat seminar dari sekolah Indonesia Johor Bahru terutama kisah anak TKI yang jadi pekerja ilegal,” ungkapnya.
“Bahkan ada imigran asal Indonesia yang tidak diakui hak kewarganegaraannya dari Malaysia dan Indonesia, tentu ini perlu menjadi perhatian kita bersama,” tambahnya.
Malika Alanna dan Nurul Azmi menyebut dirinya akan berada di Malaysia selama dua bulan, mereka juga akan terlibat dalam proyek pengembangan pendidikan dan mendorong penguatan nilai ke-Indonesiaan kepada para pekerja migrant Indonesia itu.
“Kita nantinya ahrus melihat kebutuhan anak-anak seperti apa dan kami merancang model pembelajaran dan pelajarannya,” kata Nurul Azmi.
Dirinya berharap kehadirannya dapat memberi dampak positif dan bermanfaat kepada para pekerja migrant Indonesia di Malaysia.