EDURANEWS< JAKARTA-Dalam orasi ilmiahnya Prof Desy memaparkan pentingnnya kecerdasan ekologis masa depan manusia terutama untuk menjaga bumi dari dampak perubahan iklim. Hal ini dirinya ungkapkan dalam orasi ilmiahnya yang bertema “Kecerdasan Ekologis di Era Digital dalam Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs)” di Aula Latief Hendraningrat (13/07).
Prof Desy menyebutkan bahwa problematika lingkungan hanya menjadi atensi perhatian di kalngan ilmuan semata. Menurutnya sejak kemunculan buku berjudul The Sillent Spring tahun 1962 masalah lingkungan menjadi perhatian bersama.
Menurutnya hubungan manusia dan lingkungan hidup akan selalu menghasilkan perubahan pada sebuah lingkungan.
“Manusia adalah komponen ekologi yang paling dominan dalam mempengaruhi lingkungan, selain itu adanya teknologi turut mempengaruhi bentuk dan jenis interaksi yang terjadi.
Menurutnya dominasi perilaku manusia saat ini seolah ingin menundukan alam dan menjadi penguasa tinggal atas ekosistem alam dalam lingkungan hidupnya. Menurutnya hal ini telah berdampak pada berbagai fenomena alam yang terepresentasi dalam bentuk bencana alam.
Menurut Prof Desy bahwa manusia selayaknya dapat menjaga kelestarian fungsi dan mendayagunakan sumber daya alam secara arif dan bijaksana dan bertanggung jawab.
Dengan kondisi tersebut menurutnya saat ini diperlukan kecerdasan ekologis bagi manusia. Hal ini dapat diupayakan melalui pendidikan ekologi lingkungan.
Pendidikan lingkungan saat ini menurut Prof Desy dapat tertuang dalam bentuk digitalisasi tanpa perlu menghilangkan esensi nilai-nilai lingkungan yang terkandung. Era revolusi industri 4.0 memungkinkan digitalisasi berperan dalam proses pendidikan lingkungan.
Menurut Prof Desy bahwa kecerdasan ekologis merupakan suatu bentuk literasi yang diperlukan untuk dapat berpartisipasi secara aktif dan efektif dalam membangun masa depan yang berkelanjutan seperti yang tertuang dalam SDG`s.