EDURANEWS, JAKARTA-Prof Yusmawati sampaikan pentingnnya pembelajaran pendidikan jasmani melalui pendekatan neurosains dalam membangun potensi siswa. Hal ini dirinya sampaikan dalam pengukuban guru besarnya di Aula Latief Hendraningrat (11/06).
Dalam pengukuban guru besarnya, prof Yusmawati memgangkat tema “Urgensi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Melalui Pendekatan Neurosains Dalam Membangun Potensi Siswa”.
Menurutnya penguatan jaringan neurologis diharapkan dapat meningkatkan kinerja saraf secara lebih menyeluruh.
“Peningkatan kinerja otak tidak hanya dapat dikembangkan melalui pembelajaran teoritis, akan tetapi dapat diraih melalui berbagai pengalaman fisik,”ungkapnya.
Menurut Prof Yusmawati dalam pendidikan jasmani siswa tidak saja dituntut untuk aktif secara fisik melainkan juga melibatkan berbagai unsur diri secara lebih kompleks.
Menurutnya, yang terpenting dari proses pendidikan jasmani dengan unsur neurosains harus melibatkan komponen seperti aspek multitasking, modelling atau tauladan, fun atau menyenangkan, dan sequences atau berurutan.
Prof Yuemawati juga menghimbau agar sebaiknya desain pendidikan jasmani didesain agar di senangi oleh siswa dan membuat siswa menjadi lebih aktif dalam belajar.
Problemnya saat ini menurut Prof Yusmawati bahwa guru jarang memperhatikan neurosains dalam proses pembelajaran.
Padahal menurutnya neurosains adalah bagian pendidikan yang banyak melibatkan kerja saraf yang mengatur pola perilaku dan sangat berguna bagi pembentukan perilaku dan cara kerja otak anak-anak.