EDURANEWS, JAKARTA-Universitas Negeri Jakarta (UNJ) jadi tuan rumah konser dan bedah musik kebangsaan di aula bung Hatta, Kampus A UNJ, Rawamangun Jakarta Timur (08/11).
Kegiatan itu merupakan hasil kolaborasi antara UNJ, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Komisi II DPR RI dalam rangka mengembalikan nilai kebangsaan kepada kaum muda.
Para pembedah musik kebangsaan diantaranya Elfrida Herawati Siregar Direktur Hubungan Antar lembaga dan Kerjasama BPIP, Kaprodi Magister manajemen Lingkungan UNJ Dr. Achmad Husen, Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali, Produser Album Nyanyian Rumah Indonesia Pay Burman dan Waketum AMPI Mohammad Omar Syarif.
Dalam sambutannya, Rektor UNJ Prof Komarudin mengapresiasi terselenggaranya kegiatan bedah sekaligus konser musik kebangsaan itu, meski menurutnya dengan persiapan waktu yang singkat.
“UNJ adalah bagian dari pemerintah sangat mendukung program bedah musik kebangsaan kolaborasi antara UNJ, BPIP dan Komisi II DPR RI,”katanya.
Menurut Rektor UNJ sosialisasi nilai-nilai pancasila merupakan tanggung jawab bersama dari semua elemen masyarakat.
Menurutnya, pendekatan budaya terutama melalui musik dapat menjadi alternatif metode sosialisasi nilai-nilai pancasila kekinian yang efektif.
Prof Komarudin berharap dengan memegang teguh prinsip Pancasila persatuan dan kesatuan dapat dipegang teguh sampai akhir zaman.
Sementara itu Ahmad Doli Kurnia Tanjung Ketua Komisi II DPR RI, sekaligus inspirator album musik nyanyian rumah Indonesia menjelaskan bedah musik kebangsaan di UNJ merupakan kegiatan ke-7 masuk kampus.
Menurutnya, gagasan musik kebangsaan lahir atas dasar kegelisahan dari krisis nilai-nilai kebangsaan terutama oleh kaum muda saat ini.
Ketua Komisi II DPR RI itu meyakini pendekatan budaya terutama musik dapat menjadi alternatif pendekatan sosialisasi nilai Pancasila kepada kaum muda
Dirinya berharap gagasan konser dan bedah musik kebangsaan dapat mendekatkan anak muda kembali mengenal dan mencintai nilai-nilai keindonesiaan.
“Harapannya anak muda dapat memaknai kembali nilai-nilai kebangsaan melalui lagu kebangsaan yang telah diaransement ulang dengan genre anak muda saat ini,”katanya.
Ahmad Doli menyebut saat ini dirinya tengah fokus bersama musisi yang tergabung dalam Indonesia Care menggarap album kedua musik kebangsaan yang akan rilis dalam waktu dekat.
“Tentunya kita berjuang semaksimal mungkin mensosialisasikan nilai-nilai keindonesiaan dengan pendekatan budaya dengan memahami karakter kaum muda saat ini,” ujarnya.
Menurut Tonny Agung Arifianto Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan BPIP masalah kebangsaan saat ini adalah memudarnya nilai budaya dan spirit nasionalisme khususnya oleh anak muda.
Dirinya berharap, melalui pendekatan musik dapat menjadi alternatif pendekatan dan metode sosialisasi yang tepat bagi anak muda.
“Harapannya melalui konser musik kebangsaan dan diskusi panel menggali lirik lagu ini menjadi cerminan nilai kebangsaan dan kita,”katanya.
Menurut Tonny Agung hal ini sesuai amanat presiden Joko Widodo bahwa musik, film, olahraga dan kuliner yang menjadi gaya hidup sehari-hari dapat menjadi metode pendekatan sosialisasi nilai Pancasila dan kebangsaan kepada anak muda.
Menurutnya tidak hanya musik, BPIP juga mengenalkan sosialisasi nilai-nilai Pancasila dalam bentuk animasi film untuk menumbuhkan spirit kebangsaan dan nasionalisme Indonesia.