Program studi Tata Rias dan Tata Busana UNJ menampilkan kreativitas berupa Rias Fantasi dan Fashion Show di penutupan Dies Natalis UNJ ke 57 (17/06). Rias Fantasi dan Fashion Show ini menjadi salah satu acara yang sangat impresif hadir dalam penutupan Dies Natalis UNJ.
Rias Fantasi menampilkan pelbagai kreativitas dalam bidang tata rias dengan mengadaptasi karakter dari film-film animasi. Kreativitas Rias fantasi wajah dan juga punggung menambah kuat karakter yang diadaptasi.
Gamora misalnya adalah karakter dari film Guardian of The Galaxy yang merupakan anak angkat dari Thanos. Riasan menggambarkan perjalanan hidup Gamora. Di tangan mahasiswa Tata Rias UNJ, karakter Gamora dengan pelbagai riasan yang hadir mulai dari warna merah dari rambut gamora menggambarkan masa kecilnya. Di wajahnya yang tampil setengah tengkorak itu juga menggambarkan perubahan karakter buruk dan baik Gamora.
The Evil Queen yang diadaptasi dari karakter Film Snow White dihadirkan dengan riasan serba hitam dengan mahkota di kepalanya. Dengan apel ditangannya,menambah magis karakter ini begitu kuat dengan riasan wajah yang tergambar sangat antagonis.
Sedangkan karakter Frida Kahlo diadaptasi juga dengan riasan serba hitam, mahkota bunga berwarna merah dan kuning serta gitar kecil tradisional Meksiko turut memperkuat karakternya. Riasan ini menggambarkan bagaimana merayakan kematian untuk mengenang teman atau anggota keluarga yang telah meninggal.
Selain itu masih ada karakter lainnya seperti Sally Face, Corey, Elsha, Tinkerbell, Jadis, Beast, Neytiri yang sangat impresif hadir dalam fashion show ini.
Titin Supiani, S.Pd., M.Pd sebagai penilai sekaligus dosen sangat mengapresiasi atas hasil kreativitas para mahasiswa.
“Pandemi tidak menyurutkan kreativitas dari mahasiswa,” ucap Titin Supiani yang sangat bergidik takjub atas penampilan para mahasiswa yang selama 2 tahun ini tidak tampil karena masa pandemi.
Walaupun persiapan Rias Fantasi ini hanya dilakukan selama satu minggu, tampilan impresif kreativitas sangat memancar dari setiap karakter yang ditampilkan. Titin juga menjelaskan sebetulnya ada 30 kreativitas yang sudah dibuat oleh para mahasiswa yang akan siap di launching 3 Juli 2021.
Sedangkan Tata Busana UNJ menampilkan Fashion Show dengan tema “Svahili Sebuah Perjalanan”. Pancaran motif-motif kain tradisional atau wastra nusantara terpancar dari busana yang ditampilkan. Ragam motif dari batik, lurik dan tenun menggambarkan keanekaragaman yang dimiliki Indonesia.
Sentuhan dari penggalian tema wastra nusantara berakar dari kearifan lokal ini menjadikan busana-busana yang ditampilkan sangat memberikan motif yang sangat khas dari Indonesia.
Tentunya penggalian wastra nusantara ini tidak kehilangan kesan modern dan kreativitas baru dari setiap busana yang ditampilkan mulai dari corak busana hijab dan busana keseharian.
Jeny Tjahyawati seorang desainer terkemuka menjelaskan dengan adanya fashion show ini diharapkan mampu mendongkrak kreativitas industri kreatif dan fashion di masa pandemi.
“Terus menggali kain-kain wastra nusantara yang indah yang tidak dimiliki oleh negara lain,” ucap Jeny Tjahyawati memotivasi para mahasiswa Tata Busana UNJ.
Sementara Rektor UNJ, Prof. Dr. Komarudin, M.Si mengapresiasi atas penampilan yang ditunjukan oleh mahasiswa Program Studi Tata Rias dan Program Studi Tata Busana berupa Rias Fantasi dan Fashion Show di acara penutupan Dies Natalis UNJ ke-57.
“Rias Fantasi dan Fashion Show yang ditampilkan mahasiswa UNJ ini merupakan salah satu unggulan yang dimiliki oleh prodi yang ada di UNJ. Semoga kreasi mahasiswa Program Studi Tata Rias dan Program Studi Tata Busana Fakultas Teknik UNJ ini dapat berkontribusi dan mengembangkan dunia seni rias fantasi maupun dunia mode di Indonesia maupun internasional”, ungkap Rektor UNJ dengan bangga atas penampilan Rias Fantasi dan Fashion Show di acara penutupan Dies Natalis UNJ ke-57.