Kolaborasi Tingkatkan Mutu Pendidikan SLBN di Jakarta

0
83

EDURANEWS, JAKARTA-Universitas Negeri Jakarta melalui Fakultas Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Luar Biasa selenggarakan workshop peningkatan kapasitas bagi Pengawas, Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah di Aula UTC, Kampus UNJ (30/08).

Menurut Dr. Totok Bintoro Wakil Rektor bidang Perencanaan dan Kerjasama menyebut kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara pemerintah DKI Jakarta dengan UNJ. 

Menurutnya kegiatan itu meliputi berbagai workshop seperti peningkatan kapasitas, peningkatan pengetahuan manajerial dan peningkatan pengetahuan pedagogi kepada Pengawas, Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri di Jakarta.

Totok Bintoro menyebut sebagai LPTK, UNJ bertanggung jawab terhadap peningkatan penyelenggaraan mutu pendidikan terutama dalam mempersiapkan pendidik maupun tenaga kependidikan.

Kerjasama tersebut kata Totok bermula atas kegelisahan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Dr. Nahdiana terhadap pengembangan SLB Swasta yang dirasa baik sekali menyelenggarakan pendidikan.

Atas dasar itu, UNJ diminta terlibat melakukan pendampingan peningkatan kapasitas kepada Pengawas, Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah agar dapat memberikan supervisi di sekolah masing-masing.

Totok Bintoro berharap kegiatan pendampingan dan kolaborasi peningkatan kapasitas tersebut dapat menjadi model dalam peningkatan mutu pendidikan luar biasa di Indonesia kedepannya.

Menjawab Tantangan 

Profesor Fachrurozi Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ menyebut saat ini Sekolah Luar Biasa dihadapkan pada problem kualifikasi pendidik yang tidak sesuai dengan bidang ilmunya.

Padahal Kata Facrurozi pembenahan pendidikan dan peningkatan kapasitas SLB adalah adanya pendidik yang kompeten dengan kualifikasi keilmuan yang sesuai.

“Ini menjadi PR kita bersama, agar para guru betul-betul mengajar sesuai keahliannya,”

Dirinya menggarmbarkan seperti halnya di DKI Jakarta menurutnya, terdapat 150 guru Sekolah Luar Biasa tingkat SD tidak memiliki kualifikasi atau bidang keahlian Ilmu Pendidikan Khusus.

Menjawab masalah itu, Dirinya menyebut Fakultas Ilmu Pendidikan di UNJ telah mengimplementasikan program RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) sehingga guru SLB yang tidak memiliki kualifikasi dapat dibina agar memiliki kualifikasi.

“Kita dorong Kepala sekolah agar para guru yang belum memiliki keahlian dibidangnnya  didorong ke jalur RPL,”

Selain itu peningkatan kapasitas pendidikan luar biasa, saat ini UNJ sudah membuka Program Studi Pendidikan Magister untuk kategori keilmuan Pendidikan Luar Biasa/Khusus.

Profesor Fachrurozi berharap gagasan program pengembangan pendidikan luar biasa dapat menjawab tantangan pendidikan luar biasa di Indonesia, khususnya wilayah DKI Jakarta.