EDURANEWS, JAKARTA-Peserta magang internasional dari Perancis yaitu dari School of Engineering (CESI) dan Institute National des Langues et Civilizations Orientaales (INALCO) Mengabdi ke desa Cisaat selama satu minggu (20/07).
Pengabdian kepada masyarakat di Desa Cisaat, Kabupaten Subang merupakan rangkaian dari international program internship selama tiga bulan sebelum akhirnya para peserta melakukan magang di PT. Wijaya Konstruksi (WIKA).
Menurut Aam Aminingsih selaku Ketua Tim International Internship UNJ menyebut program ini dilaksanakan dalam rangka internasionalisasi UNJ.
Selain itu dirinya menyebut kunjungan ke Desa Cisaat juga dalam rangka mengenalkan budaya Indonesia sekaligus promosi wisata bagi desa wisata edukasi Cisaat, Subang ke kancah Internasional.
“Selain menjadi tempat belajar, sekaligus dapat mempromosikan desa wisata edukasi binaan UNJ.”
Para peserta Program magang internasional melakukan pengabdian berbagai bidang, seperti pembelajaran bahasa kepada warga dan pemuda, pelatihan dan pengembangan pengetahuan tentang social branding serta serta gotong royong membangun gerbang persahabatan (gapura) sebagai simbol persahabatan dua negara.
Kegiatan ini juga berbarengan dengan “FBS Mengabdi”, pengabdian Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta kepada warga desa Cisaat yang turut menyemarakkan kolaborasi memberdayakan desa wisata edukasi Cisaat.
Menurut Ida Digon Diaspora Indonesia di Perancis dan dari Carida Foundation menyebut para mahasiswa Perancis sangat antusias saat ke sawah menggunakan kostum pangsi untuk melakukan ngawuluku dan memakan nasi liwet dengan hidangan beralas daun pisang.
“Mereka juga turut melatih sepak bola karena dari mahasiswa Perancis juga kebetulan ada pelatih bola,”
Menurut Ida Digon para peserta magang internasional sangat berkesan karena tinggal bersama warga yang menjadi karakter homestay di desa Cisaat dan dapat mempelajari kearifan lokal warga setempat.
Saling mengenalkan kebudayaan dan tradisi juga menjadi bagian penting kunjungan peserta international internship program melalui pertunjukan sisingaan dan pertunjukan tari Perancis.
Selain itu peserta dari Perancis itu juga mempelajari suling dan membatik sekaligus mengunjungi area wisata edukasi desa Cisaat.
“Tidak kalah penting para mahasiswa Perancis turut serta melakukan ronda malam,” kata Ida Digon.
Kegiatan ini disambut baik oleh warga dan Kepala desa Cisaat, Suryana. Menurutnya, kedatangan para tamu asing membawa banyak ilmu yang patut dipelajari oleh warga desa Cisaat dan dapat mendukung dan mempromosikan desa wisata edukasi di negara asalnya.
Sementara itu, menurut Titin salah seorang warga dan juga pemilik homestay menyebut kehadiran para peserta program magang dari Perancis menjadi pengalaman baru, terutama rasa bingung dan gugup dalam melayani kedatangan mereka.
“Saya khawatir takut mereka tidak betah atau tidak suka menu makannya, ternyata mereka senang,” kata Titin.
Dirinya berharap kedatangan tamu Perancis dari program magang internasional dapat terus berkembang dan memberi dampak ekonomi kepada warga sekitar.