Melangkah Tak Pernah Ragu

0
227

Di sebuah kampung ketika perayaan 17 Agustusan. Anak-anak kecil mengendarai sepeda, dengan lajunya meniti pematang selebar 25 cm melintasi sebuah kolam. Mereka melintasi kolam dengan selamat. Ketika giliran para orang dewasa hampir semua terjungkal dan tercebur, ketika baru menempuh beberapa meter saja. Dan penonton bersorak kegirangan atas kegagalan.

Anak kecil begitu percaya dirinya melintasi pematang, tanpa pikir panjang dan khawatir, langsung genjot dan melaju. Berbeda dengan para orang dewasa, di wajahnya penuh pertimbangan dan kekhawatiran dan keraguan.

Apakah karena faktor kekuatiran atau keraguan yang menyebabkan kegagalan dan terjungkal? Atau karena latihan yang tekun akan menghilangkan kekhawatiran, atau lainnya?

Katanya orang hidup yang selalu khawatir dan ragu-ragu, banyak yang mengalami kegagalan, pikiran dan perasaannya dibentuk dengan kekhawatiran dan kegagalan. Orang pandai mengatakan self fulfilling prophecy.

Para orang sukses katanya sering melangkah tak pernah ragu, soal kegagalan dianggap apes, diulang lagi. Katanya keraguan hanya menghasilkan kegagalan.

Berlatih, sekolah, training dan kursus, sepertinya akan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, yang diharapkan mengurangi keraguan. Tetapi kenapa semakin kita tahu, semakin banyak pengetahuan bukan semakin percaya diri malah membuat semakin banyak pertimbangan, semakin membuat kita ragu?

Kata orang bijak lagi, pertimbangkanlah masak-masak sebelum bertindak, akhirnya banyak dari kita sibuk menimbang dan tidak pernah mengerjakan. Kegagalan yang ditakutkan malah terjadi. Ada kekhawatiran yang malah menjerumuskan

Mungkin suatu saat, dalam keterpurukan kita lebih bijak berperilaku seperti anak kecil, yang sedikit kekhawatiran. Lebih banyak perbuatan dan “petakilan”. Berimprovisasi dan menikmati apa yang ada. Mau main di Mall yang mahal atau bermain di selokan sawah tetap saja mereka gembira dan berbuat sesuatu. Anak-anak mampu menjadikan buah lemon yang asam, menjadi minuman yang segar dan manis.

Kata orang bijak lagi, perlu diingat serta tidak perlu dipikirkan serius, ketika kita gagal dan tercebur, dan menjadi bahan tertawaan orang lain. Memang penonton kelakuannya begitu.

Don’t worry, be happy..

BSA/19/8/20