Eduranews, Jakarta-Universitas Negeri Jakarta selenggarakan Kajian Ramadhan rangkaian dari perayaan dies natalis Universitas Negeri Jakarta yang ke-58 dengan tema “Universitas Negeri Jakarta Unggul, Mandiri dan Bereputasi” (18/04).
Kajian ramadhan itu turut di hadiri oleh Rektor UNJ Profesor Komarudin beserta para Wakil Rektor, Ketua Lembaga, Dosen maupun tendik UNJ serta Kiai H. Zulfa Musthofa Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menjadi narasumber kajian.
Kiai H. Zulfa Mustofa membawa materi kajian bertema “Memperkuat Peran Perguruan Tinggi Sebagai Pusat Pengembangan Peradaban” yang terselenggara di selasar Masjid Alumni Nurul Irfan, Kampus A-UNJ.
Menurut Kiai Zulfa, Perguruan Tinggi berperan dan merupakan lokomotif utama untuk membangun peradaban dunia dan juga negara.
“Perguruan Tinggi adalah tempat dimana para ahli ilmu berkumpul, orang belajar tentang bagaimana menghargai perbedaan pendapat dan juga wawasan yang luas,”tegasnya.
Kiai Zulfa mengatakan peradaban yang bagus adalah dimana masyarakat satu negeri menghargai ilmu dan juga menghargai perbedaan pendapat.
Menurutnya, dengan menghargai perbedaan pendapat, nantinya manusia akan menghargai perbedaan atau keberagaman budaya, etnik, kearifan lokal dan juga perbedaan pemikiran.
Baca Juga: Prof Avanidhar Subrahmanyam Paparkan Risiko Trading Pada Kuliah Kehormatan UNJ
“Saya berharap UNJ menjadi salah satu kampus besar yang terus mengedepankan pembangunan peradaban,”tegasnya.
Menurut Waketum PBNU itu bahwa dunia saat ini membutuhkan pembangunan peradaban sebagai filosofi bahwa kehidupan sesungguhnya ialah untuk kemanusiaan.
“Peradaban tertinggi adalah ketika kita menyadari di dunia ini harus dihidupi oleh manusia dengan penuh kedamaian, penuh persatuan dan saling menghargai satu sama lain,”katanya.
Selain itu, menurut Rektor UNJ Profesor Komarudin menyebut penyelenggaraan Kajian Ramadhan sebagai kegiatan dakwah keagamaan dan pembekalan sikap dan mentak bagi civitas akademika UNJ yang terlibat di dalamnya.
Menurut Prof Komarudin bahwa marwah UNJ sebagai kampus LPTK memiliki peran strategis mengembangkan peradaban melalui peran guru yang dihasilkan dari UNJ.
“Guru dituntut untuk bisa menjaga, memelihara, dan mengembangkan peradaban, maka lulusan UNJ harus mengusung dan menyemai peradaban,”katanya.
Pada kesempatan itu, Kyai Zulfa juga mengucapkan pesan untuk dies natalis UNJ ke-58. “Saya mendoakan semoga UNJ di usianya yang ke-58 semakin maju, semakin berkembang dan akan melahirkan murid yang maju dan berkontribusi besar terhadap negeri ini,”katanya.