LPPM UNJ selenggarakan FGD bertema program pengembangan sport science secara daring. dengan kehadiran kajian sport science diharapkan dapat terus memecut perolehan prestasi atlet olahraga Universitas Negeri jakarta. Selain itu, kegiatan tersebut juga merupakan perhatian bagi UNJ pada bidang olahraga sebagai salah satu pusat keunggulan prestasi Universitas baik di tingkat nasional maupun internasional.
Prof. Ucu Cahyana menyebut dalam upaya pengembangan riset yang dilakukan mulai dari tahun 2019, LPPM membentuk koordinator khusus pusat penelitian olahraga dan kesehatan dalam rangka mensinkronkan prestasi pada fakultas ilmu olahraga dengan riset.
Oleh sebab itu menurut prof. Ucu, penggabungan antara sport science antara prestasi olahraga dan kajian riset diharapkan prestasi olahraga terus meningkat dengan kajian sport science.
“Dalam rencana strategis LPPM-UNJ, sport science akan dijadikan salah satu pusat unggulan risetnya UNJ kedepan,” katanya.
Rektor UNJ, Prof Komarudin menyambut baik FGD pengembangan sport science itu. Menurutnya, sport science dapat menjadi pendongkrak prestasi olahraga indonesia, membudayakan olahraga, terutama pengembangan sport industry dan sport tourism.
Rektor UNJ juga bercerita ihwal penghargaan UNJ dari Kemenpora, yang menurutnya merupakan kewajiban bagi UNJ yang sudah memiliki lab dan GOR tingkat internasional untuk mendukung target pemerintah dalam memajukan prestasi olahraga Indonesia.
“Ada dua perguruan tinggi yang mendapat amanah mengembangkan sport science yaitu UNJ dan UNESA,”katanya.
Rektor UNJ berpesan dengan tim korpsus saat ini dibawa koordinasi Dr. Rina Ambar Dewanti, M.Pd dapat lebih terstruktur dalam pengembangan sport science UNJ.
“Saya harap ada program yang jelas dan langkah intensif untuk pengembangan sport science UNJ,”katanya.
Menurut Rektor UNJ, kedepan, pembinaan olahraga UNJ harus pula didukung oleh pengembangan sport science. Termasuk mengimplementasikan berbagai multidisipliner ilmu dalam pengembangan sport science seperti ilmu gizi dan lainnya.
Dalam FGD tersebut juga turut hadir dr. Bazzar Ari Mighra. Sp.N, dr. Eka Wulan Sari. MARS dan Ati Setianingsih Skep.Ners memberi pemahaman mengenai penyelamatan orang tidak sadarkan diri akibat benturan dalam olahraga maupun aktivitas biasa serta cara dasar menanganinya.
Menurut dr. Bazzar, bahwa seseorang mengalami tidak sadarkan diri timbul dari berbagai faktor seperti serangan jantung, stroke atau kejang, head stroke, dehidrasi, hipoglikemia, sinkop atau bahkan gangguan elektrolit. Serta menurutnya penting menentukan pertolongan pertama pada korban.
Bazzar,dr Eka dan Ati Setianingsih juga turut memperagakan metode pertolongan pasien yang mengalami ketidaksadaran mendadak tersebut. Menurut dr. Bazzar melihat pergelangan nadi lengan dan pernapasan seseorang dapat mengidentifikasi dan menentukan metode pertolongannya.
Menurut dr. Eka WUlan dalam kondisi dirasa membahayakan harus segera meminta bantuan medis seperti di Jakarta misalnya, dirinya mencontohkan terdapat aplikasi Zaki atau menelpon 112 yang secara langsung akan terhubung kepada ambulan.
Pada sesi akhir FGD tersebut juga diperkenalkan alat-alat kesehatan dan pengecekan kondisi tubuh yang sangat membantu para atlet untuk melakukan kontrol rutin terhadap kondisi tubuhnya seperti respirometer sebagai alat pengukur rata-rata pernapasan juga pengukur daya tahan jantung dan paru-paru seperti alat K5 dan alat smart speed.
Teknologi tersebut sangat mendukung salah satu bidang keilmuan dari sport science yaitu sport medicine yang tengah dikembangkan di Universitas Negeri Jakarta baik sebagai bahan riset dan pengembangan atlet UNJ.
Fungsi teknologi sport medicine menurut Dr. Ambar adalah upaya untuk melakukan pengetesan pada atlet baik dari tes kekuatan, tes kecepatan, tes daya tahan, tes kelincahan dan reaksi dan komposisi tubuh yang tersedia pada laboratorium sport medicine UNJ.