Dialog Civitas Akademik, Wadah Aspirasi Serta Evaluasi Bagi Pimpinan Kampus

0
371

EDURANEWS, JAKARTA- Di Gedung Rektorat diadakan Dialog Civitas Akademik (DIVA) yang diadakan BEM UNJ dan MTM UNJ. Acara ini menjadi agenda penting dalam menciptakan dialog yang baik antara mahasiswa dan pimpinan UNJ. DIVA adalah wadah bagi seluruh mahasiswa/mahasiswi aktif untuk menyampaikan permasalahan dan aspirasi.

DIPA  menghadirkan Rektor UNJ Prof. Komarudin, Wakil Rektor 1 Prof. Suyono, Wakil Rektor 2 Dr. Dudung, Wakil Rektor 3 Dr. Abdul Sukur.

Ketua BEM UNJ M. Abdul Basid mengatakan DIPA ini sesuai dengan visi rektor dalam pencapaian UNJ menuju kampus bereputasi di Asia. Untuk mencapai visi itu kolaborasi diperlukan antara mahasiswa, dosen, dan pimpinan kampus. Aspirasi pun perlu disampaikan melalui DIVA. 

Rektor menyambut baik DIVA ini. Bagi Rektor, kolaborasi mahasiswa ini tentu sangat menentukan kemajuan universitas.

Dialog untuk menyampaikan apa yang kurang dan yang perlu diperbaiki,” ucap Prof. Komarudin.  

BEM UNJ dan MTM UNJ memaparkan hasil kuesioner yang diadakan untuk menyerap aspirasi mahasiswa. Ada beberapa permasalahan yang dipaparkan diantaranya ; Disabilitas,  pembelajaran jarak jauh, UKT, akses internet, mata kuliah, sampah, dan keamanan di lingkungan kampus. 

DIPA mengevaluasi setiap permasalahan yang muncul kemudian didialogkan kepada pimpinan kampus. Misalkan masalah UKT, pimpinan universitas diminta untuk melihat kembali kebijakan bantuan, kemudahan pembayaran. Selama pagebluk mahasiswa ada yang mengalami kesulitan untuk membayar UKT karena pelbagai permasalahan. 

“Prinsipnya jangan sampai ada yang putus kuliah,” kata Prof. Komarudin yang pernah juga menangani permasalahan serupa ketika menjabat wakil rektor 2 UNJ. 

Selama Pembelajaran Jarak Jauh mahasiswa sering juga mengalami perubahan jadwal kuliah oleh dosen. Pembelajaran pun bisa molor sampai di hari sabtu dan minggu dini hari.

“Harapannya tidak dirubah jam operasional,” ucap Prof. Suyono. Jadwal harus disesuaikan dengan alokasi dan beban mata kuliahnya.

Prof. Komarudin juga menjelaskan perubahan jam operisonal harus dengan persetujuan dari mahasiswa dan dosen. Kongkritnya pimpinan akan membuat edaran mengenai pembelajaran yang sesuai dengan jam kuliah dan kesepakatan jika ada perubahan.

Begitu juga dengan permasalahan kuota serta akses dalam pembelajaran daring. Pimpinan kampus telah berupaya memperbaiki permasalahan yang ada.

“Kampus menyediakan 3,2 Miliar untuk pembelian server untuk kemudahan dalam pembelajaran,” ujar Dr. Dudung. 

 Untuk prestasi mahasiswa UNJ pimpinan kampus coba mengintegrasikan pelbagai kegiatan yang bermanfaat mulai dari seminar, kegiatan olahraga, penelitian serta pengabdian masyarakat. 

“Kami berharap mahasiswa dan pembina selalu melaporkan setiap kegiatan serta prestasi yang diukir mahasiswa UNJ,” ujar Wakil Rektor 3 Dr. Abdul Syukur. Beasiswa juga disediakan bagi mahasiswa berprestasi. 

Prof. Komarudin juga memaparkan kegiatan DIPA ini menjadi agenda yang baik yang harus terus dilaksanakan. Sejak 1999, ketika Prof. Komarudin menjadi ketua jurusan PPKN juga pernah mengadakan DIPA ini untuk menilai dan memperbaiki pelayanan kampus. 

Dari DIVA ini diharapkan setiap catatan penting yang didapatkan oleh BEM UNJ dan MTM UNJ untuk dibuatkan resume yang dapat dibawa ke rapat pimpinan.